Prihatin Kasus Bunuh Diri, Pj Wali Kota Malang Berencana Lakukan Pendekatan Holistik

JATIMTIMES - Pj Wali Kota Malang Wahyu Hidayat turut prihatin dengan insiden bunuh diri di Jembatan Tunggulmas beberapa waku lalu. Wahyu pun tak ingin ada insiden serupa kembali terjadi di Kota Malang. 

Untuk itu, Wahyu berencana melakukan penanganan dengan pendekatan holistik. Yakni dengan melakukan penekanan pada keseimbangan sejumlah aspek. Yakni kesehatan tubuh, pikiran, emosi, lingkungan, sosial dan spiritual.

Baca Juga : Dilema "Fake Productivity" di Kalangan Dosen

"Nanti juga kita ajukan kerjasama dengan psikiater, perguruan tinggi, mahasiswa, tokoh agama, untuk bisa memberikan pengertian dan pemahaman bahwa bunuh diri itu bukan jalan yang terbaik. Tetapi bagaimana bisa menyelesaikan suatu masalah dengan baik," ujar Wahyu. 

Dirinya juga akan meminta kepada jajaran kepolisian. Terutama untuk membuat semacam sosialisasi seputar jembatan kepada masyarakat. Sedangkan untuk pemasangan pengaman di pinggir jembatan, menurutnya juga masih berpotensi terjadi tindakan serupa. 

Apalagi menurutnya, jumlah jembatan di Kota Malang juga terbilang banyak. Sehingga dirinya menilai semua jembatan di Malang cukup berpotensi. Sebab, sebelumnya juga telah terjadi insiden serupa di Jembatan Soekarno Hatta sebelum dipasang pengaman. 

“Semua jembatan itu sebenarnya cukup berpotensi. Seperti di Jembatan Soekarno Hatta sudah kita beri pengaman, nah tapi ini terjadi di Tunggulmas. Kalau di sini kita beri pengaman, kan masih ada jembatan yang lain,” kata Wahyu. 

Baca Juga : Viral Seorang Pria Diduga Hendak Menabrakkan Diri ke Kereta di Stasiun Sidoarjo

Untuk itulah dalam hal ini dirinya menili bahwa untuk mencegah kemungkina terjadinya insiden serupa terulang, perlu dilakukan pendekatan secara holistik. Dengan tidak memperhatikan soal akar masalah orang yang bersangkutan. "Jadi memang nanti dengan pendekatan holistik itu lah yang akan kita lakukan," imbuh Wahyu.

Namun juga bagaimana menciptakan lingkungan, dan sistem yang mendukung. Hingga terciptanya kesejahteraan mental secara menyeluruh. "Kita akan sosialisasikan dan mengedukasi mereka agar dapat meningkatkan kesadaran, bahwa tindakan tersebut bukan jalan yang terbaik,” pungkas Wahyu.