Masifnya Gen Z Pakai Bahasa Inggris, Ancam Eksistensi Bahasa Daerah?
Reporter
Anggara Sudiongko
Editor
Sri Kurnia Mahiruni
11 - May - 2024, 03:26
JATIMTIMES - Pada era digitalisasi saat ini, perkembangan terjadi pada berbagai aspek. Termasuk juga dalam hal linguistik. Bahasa Inggris saat ini menjadi bahasa yang akrab dengan Generasi Z (Gen Z), dimana hal ini juga selaras dengan perkembangan teknologi.
Namun, perkembangan dan penggunaan bahasa Inggris yang kian masif ini selain memberikan dampak positif juga memberikan imbas negatif terhadap keberadaan bahasa lokal. Lantas bagaimana akademisi melihat hal ini?
Baca Juga : 3 Hewan yang Hanya Bisa Ditemukan di Pulau Kalimantan, Ada Tupai Vampir
Melihat hal ini, Masyhud MPd akademisi dan juga dosen Bahasa Inggris dari salah satu kampus swasta di Kota Malang, memandang ada pergeseran preferensi dalam penggunaan Bahasa Inggris saat ini dengan masa lampau.
Kemudahan mencari akses informasi untuk pembelajaran terkait bahasa ini, juga menjadikan para Generasi Z kian memahami dan menguasai bahasa asing ini. Dengan penguasaan ini, akhirnya banyak para generasi Z ini kerap berkomunikasi dengan bahasa Inggris.
Bahkan, istilah-istilah seperti Laugh Out Loud (LOL), For Your Information (FYI), Correct me if I’m wrong (CMIIW), Oh My Good (OMG), By The Way (BTW), In My Opinion (IMO) dan istilah lainnya yang merupakan khas dalam Bahasa Inggris, kini telah diadopsi dalam percakapan sehari-hari.
Ia mencontohkan, bahasa Inggris dahulu masih dalam konteks tekstual atau baku. Pembelajaran pun banyak dilakukan melalui sarana buku pembelajaran.
"Tetapi sekarang apapun yang ada di media sosial, itulah yang diserap," jelasnya.
Pergeseran atau perubahan ini tak hanya terkait pengunaan kata-kata, namun juga mencakup pola komunikasi yang secara keseluruhan. Hal ini terlihat, dimana saat ini saat berkomunikasi kebanyakan Gen Z memilih bahasa Inggris dalam menyampaikan ekspresi dirinya, baik lisan maupun tulisan.
"Gen Z juga lebih sering menuliskan sesuatu melalui media sosial," ujarnya.
Masifnya penggunaan bahasa inggris, memang juga memberikan dampak positif. Pengunaan bahasa Inggris tak hanya terpaku pada komunikasi verbal, namun juga secara tulis. Akhirnya, muncul pekerjaan-pekerjaan yang mungkin sebelumnya belum dilirik menjadi hal yang banyak dilirik, seperti copywriting, content writer dan sebagainya.
Beberapa generasi memang lebih nyaman dalam berkomunikasi menggunakan bahasa Inggris. Konsekuensinya menurut Masyhud
dapat juga mengancam eksistensi bahasa lokal...