3 Hewan yang Hanya Bisa Ditemukan di Pulau Kalimantan, Ada Tupai Vampir
Reporter
Mutmainah J
Editor
Dede Nana
10 - May - 2024, 04:13
JATIMTIMES - Kalimantan memiliki banyak hutan dan pernah dianggap sebagai paru-paru dunia karena kawasan hutannya yang sangat luas. Namun, karena pembalakan atau penebangan liar hingga pembukaan hutan sebagai lahan pemukiman membuat luas hutan kalimantan terus berkurang setiap tahunnya.
Makin berkurangnya wilayah hutan kalimantan mempengaruhi nasib berbagai satwa endemik yang hidup di dalamnya. Melansir akun Tiktok @3point_life, berikut ini adalah beberapa hewan endemik yang bisa ditemukan di pulau Kalimantan:
Tupai Vampir (Tupai Peminum Darah)
Tupai peminum darah rupanya hidup di Pulau Kalimantan. Hewan dengan nama latin Rheithrociurus Macrotis ini tergolong langka. Dilansir dari Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan provinsi Kalimantan Barat (Kalbar) tupai yang dijuluki dengan vampir terpantau beraktivitas di Taman Nasional Gunung Paling, Kalbar. Meski tubuhnya kecil, tupai ini bisa memangsa rusa yang jelas ukurannya lebih besar.
Tupai peminum darah ini secara fisik memiliki bulu telinga yang panjang dan ekor bulu lebat. Diketahui jika ekor hewan ini lebih panjang dari tubuhnya. Panjang total hewan ini yakni sekitar 36 sentimeter (cm).
Selama ini, tupai vampir ini hidup dengan meminum darah hewan lainnya. Bak vampir di film-film, hewan ini akan loncat dari pohon nempel ke leher mangsanya. Ngerinya lagi, dengan mulut dan kuku jarinya, hewan kucil ini bisa merobek leher mangsanya hingga tewas.
Kucing Merah
Kucing Merah Kalimantan atau Bornean Bay Cat (Catopuma badia), spesies kucing liar yang dilindungi dan menghadapi tantangan besar untuk bertahan hidup di habitat alaminya.
Kucing Merah Kalimantan atau Bornean Bay Cat adalah salah satu spesies kucing liar yang paling misterius dan jarang terlihat di dunia. Kucing ini merupakan spesies asli yang dilindungi di Indonesia, dengan habitatnya tersebar di Kalimantan, termasuk di wilayah utara pulau tersebut di Sabah dan Sarawak, Malaysia, serta di hutan Kalimantan yang masuk wilayah Indonesia. Sebagai spesies yang hanya ada di Pulau Kalimantan, habitat utama Kucing Merah meliputi hutan dataran rendah dan dataran tinggi.
Spesies ini kini menghadapi risiko kepunahan di alam liar, dengan status konservasi yang dikategorikan sebagai Genting atau Endangered. Salah satu masalah utama dalam upaya konservasi adalah kurangnya informasi penelitian terkait ekologi dan biologi kucing merah Kalimantan, yang sangat memengaruhi strategi pelestariannya...