BMKG Sebut Gempa di Jatim M 4,9 Hari Ini, Termasuk Rangkaian Gempa Bawean M 6,0
Reporter
Binti Nikmatur
Editor
Sri Kurnia Mahiruni
18 - Apr - 2024, 12:59
JATIMTIMES - Gempa kembali mengguncang Bawean atau Timur Laut Tuban pada Rabu (17/4). Kali ini gempa yang mengguncang pukul 15.15 WIB itu berkekuatan M 5,0.
"(UPDATE) Mag:5.0, 17-Apr-24 15:15:03 WIB," cuit @infoBMKG di X, Rabu (17/4/2024).
Baca Juga : Mudik Lebaran 2024, Ribuan Pemudik Kunjungi Bale Santai Honda Jatim
Menurut Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami Daryono, gempa yang terjadi pada hari ini termasuk bagian dari rangkaian gempa Bawean Magnitudo 6,0 pada 22 Maret 2024.
"Hasil monitoring BMKG menunjukkan telah terjadi 580 (lima ratus delapan puluh) aktivitas gempa (update per-Rabu, 17 April 2024)," jelas Daryono, melalui akun X pribadinya, dikutip Rabu (17/4).
Sebelumnya, Gempa Bawean pada Rabu (17/4) pukul 15.15 WIB berlokasi di 5.58 Lintang Selatan dan 112.40 Bujur Timur atau 151 km Timur Laut Tuban. Gempa hari ini memiliki kedalaman 10 km.
Gempa juga terasa hingga Bawean, Gresik, Surabaya, Blora hingga Tuban. "Dirasakan (MMI) II-III Bawean, II-III Gresik, II-III Surabaya, II Blora, II-III Tuban #BMKG," imbuh keterangan @infoBMKG.
BMKG juga memberi disclaimer jika informasi gempa ini mengutamakan kecepatan, sehingga hasil pengolahan data belum stabil dan bisa berubah seiring kelengkapan data.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Daryono menerangkan bahwa gempa susulan adalah sesuatu yang lazim terjadi pasca gempa yang kuat.
"Bukan untuk ditakuti. Banyaknya gempa susulan hanya sekedar gambaran kondisi batuan yang rapuh mudah deformasi. Gempa susulan yang banyak justru dapat memberi informasi peluruhan sehingga kita jadi tau aktivitas gempa akan segera berakhir," ungkapnya.
Daryono juga mengungkap alasan gempa Bawean banyak susulanya, lantaran karakter gempa kerak dangkal ini berada di batuan kerak permukaan. Di mana jenis batuannya adalah heterogen, sehingga canderung rapuh (brittle) mudah patah.
"Berbeda dengan gempa kerak samudra yang batuan homogen-elastik (ductile) miskin gempa susulan bahkan tanpa (gempa) susulan," ujarnya.
Baca Juga : Baca Selengkapnya