Bukan Penyakit, Begini Cara Menangkal 'Ain Menurut Quraish Shihab
Reporter
Binti Nikmatur
Editor
Nurlayla Ratri
13 - Apr - 2024, 01:58
JATIMTIMES - Belakangan ini ramai di sosial media tentang isu apabila kita mengunggah foto barang atau keluarga maka akan mendapatkan penyakit 'ain. Lantas benarkah demikian?
Quraish Shihab, sebagai Pendiri Pusat Studi Al Quran meluruskan bahwasannya 'ain bukanlah penyakit. Kata Quraish Shihab, 'ain itu adalah pandangan mata atau pikiran yang menimpa orang lain oleh satu dan lain sebab.
Baca Juga : Pemkab Malang Buka Wacana Vaksin Booster Lanjutan Guna Cegah Penyakit Ternak
"Kita bisa melihat sesuatu takjub, maka itu bisa berpengaruh pada sesuatu itu (yang kita lihat). Kita bisa berpikir iri hati pada seseorang, itu bisa berdampak buruk," jelas Quraish Shihab, dilansir dari YouTube Najwa Shihab, (12/4).
"Jadi 'ain adalah pandangan mata, apa yang kita lihat, kemudian itu berkembang maknanya sehingga bisa mencakup segala sesuatu yang terpikirkan secara fokus," sambungnya.
Lebih lanjut Quraish Shihab menjelaskan bahwa bagian dari 'ain itu adalah iri hati. Jadi iri hati itu tidak harus dilihat orangnya. Tetapi iri hati itu ada, bisa dirasakan.
"Ada yang (iri hati) demikian berpengaruh, sehingga mengakibatkan mudharat bagi orang lain. Itu sebabnya ada ayat Alquran yang memohon perlindungan Allah dari orang yang iri hati ketika dia melakukan iri hatinya," tandasnya.
Dalam litetatur agama, Quraish Shihab menyebut terlalu banyak contoh 'ain yang terjadi pada zaman Nabi SAW. Misalnya, dua orang sahabat nabi mandi, salah seorang terkagum-kagum dengan badannya, lalu pingsan yang dikagumi. Itu namanya kena 'ain.
"Ya memang, orang yang iri hati, tapi kita yang kena dampaknya. Jika iri hati disimpan di dalam hati, itu tidak terlalu berdampak pada kita. Tapi kalau sudah iri hati saat kita misalnya mengunggah foto, itu akan berdampak pada kita," ujarnya.
Menurut Quraish Shihab, falam kehidupan bermasyarakat 'ain ini diakui atau tidak disadari sejatinya diterima. Jadi misalnya di Indonesia sudah ada ucapan penangkalnya, seperti amit-amit, dan lain sebagainya.
Baca Juga : Baca Selengkapnya