Pemkab Malang Terapkan Biosecurity Guna Antisipasi PMK hingga LSD
Reporter
Ashaq Lupito
Editor
Dede Nana
09 - Apr - 2024, 04:58
JATIMTIMES - Beragam langkah yang diantaranya penerapan biosecurity telah dilakukan di beberapa kandang maupun peternakan di Kabupaten Malang. Langkah tersebut dilakukan guna mencegah penyakit hewan ternak khususnya pada ternak sapi.
Sebagaimana diberitakan, setelah sempat mereda pada pertengahan 2022, kasus Penyakit Kuku dan Mulut (PMK) kembali ditemukan di Kabupaten Malang. Di sisi lain, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang juga disibukkan dengan menanggulangi virus Lumpy Skin Disease (LSD).
Baca Juga : 10 Negara dengan Umur Terpendek, Kisaran 50 Tahun
Tercatat, dalam rentang waktu Januari - Februari 2024, sedikitnya ada 27 sapi yang terinfeksi virus PMK. Meski demikian, kasus infeksi PMK pada sapi telah tertangani dan kini berangsur penyebarannya telah mulai terkendali.
Sementara itu, sekitar 400 sapi di Kabupaten Malang terkonfirmasi terinfeksi virus LSD. Dari jumlah tersebut, sekitar 200 diantaranya kondisinya telah pulih. Sedangkan sekitar 200 sisanya hingga kini sedang dalam pemulihan.
Kembali mewabahnya virus PMK dan ditemukannya kasus LSD itulah, yang membuat pemerintah akhirnya menerapkan beberapa upaya pencegahan penularan. Satu diantaranya dengan melakukan peninjauan lapangan maupun menerapkan biosecurity.
Pada Maret 2024, Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Malang Eko Wahyu Widodo juga telah melakukan peninjauan ke sejumlah wilayah. Diantaranya peninjauan ke kandang peternakan sapi yang ada di Dusun Kecopokan, Desa Senggreng, Kecamatan Sumberpucung, Kabupaten Malang.
"Saya sudah melakukan pengecekan di beberapa wilayah. Di cek apakah (ada yang) terdampak apa tidak," tutur Eko saat ditemui belum lama ini.
Hasilnya, dari sejumlah wilayah yang telah dilakukan peninjauan, Eko tidak memungkiri masih ada ternak yang terinfeksi LSD. Meski demikian, penambahan kasusnya tidak signifikan.
"Kalau kemarin saya mengecek di (Kecamatan) Kalipare ada beberapa, tidak banyak, ada 3 - 4 (ekor sapi terinfeksi LSD)," tuturnya.
Ditemukannya kasus LSD di beberapa wilayah saat peninjauan tersebut, lanjut Eko, kini sudah ditindaklanjuti. Sehingga kasusnya tidak sampai menyebar. "Tapi untuk LSD ini, masih bisa kita tangani dengan baik," imbuhnya.
Di sisi lain, upaya pemerintah untuk melakukan sosialisasi maupun edukasi juga telah masif dilakukan...