Korban Kekerasan Perempuan dan Anak di Kabupaten Malang Meningkat

Reporter

Tubagus Achmad

Editor

Dede Nana

15 - Feb - 2024, 03:15

Ilustrasi kekerasan terhadap perempuan dan anak. (Foto: Dok. Istimewa)


JATIMTIMES - Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kabupaten Malang melaporkan angka kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak mengalami kenaikan, dari tahun 2022 ke tahun 2023. 

Kepala DP3A Kabupaten Malang drg. Arbani Mukti Wibowo menyampaikan, bahwa terjadi kenaikan kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak. Namun, Arbani beralasan bahwa kenaikan itu tidak terlalu signifikan. 

"Tahun 2022 dengan tahun 2023 jumlahnya itu mirip-mirip, 140 dan 160. Ya naiklah. Termasuk naik di tahun 2023 tetapi tidak signifikan," ujar Arbani kepada JatimTIMES.com beberapa waktu lalu. 

Mantan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Malang ini mengatakan, penyebab adanya kenaikan laporan kekerasan terhadap perempuan dan anak disebabkan para korban yang sudah mulai berani melaporkan kejadian yang menimpa dirinya. 

"Sementara ini kan kasus-kasus yang terlaporkan, mereka sudah mulai berani melaporkan," ujar Arbani. 

Pihaknya menuturkan, padahal beberapa tahun lalu, banyak korban yang tidak melaporkan karena menganggap bahwa kekerasan di dalam rumah tangga yang dialami oleh perempuan dan anak merupakan sebuah aib yang harus disimpan rapat. 

"Ada yang menganggap itu aib, ada yang takut karena diancam oleh pelaku. Itu yang harus kita siapkan (penanganannya)," tutur Arbani. 

Melihat kondisi laporan kekerasan terhadap perempuan dan anak yang cenderung mengalami kenaikan, Arbani berupaya untuk mencegah terjadinya kenaikan laporan kekerasan terhadap perempuan dan anak di tahun 2024 ini. 

Berbagai upaya telah dilakukan DP3A Kabupaten Malang. Arbani menyebut, pihaknya telah menjalin kerja sama dengan Dewan Masjid Indonesia (DMI) Kabupaten Malang untuk menyiapkan family corner di satu masjid satu kecamatan di Kabupaten Malang. 

Di mana dalam pelaksanaannya, DP3A Kabupaten Malang bertugas untuk memberikan pelatihan kepada calon konselor di family corner. Selain itu, di family corner nantinya masyarakat akan lebih bisa melakukan konseling terkait dengan penanganan terhadap permasalahan rumah tangga yang sedang dialami. 

"Apabila ada konflik rumah tangga yang sifatnya masih verbal, diupayakan agar tidak semakin membesar ditingkat konseling," ujar Arbani. 

Selain itu, DP3A Kabupaten Malang juga telah menjalin kerja sama dengan lembaga bantuan hukum serta Perhimpunan Advokat Indonesia (Peradi) untuk memberikan edukasi kepada masyarakat agar berani melaporkan apa yang sedang dialami. 

"Kami bekerja sama dengan LBH dan Peradi. Kemarin tahun 2023 sudah menyasar ke 12 kecamatan. Tahun ini nanti sisanya terkait dengan upaya hukum yang bisa dilakukan oleh para korban kekerasan di rumah tangga, baik perempuan maupun anak," jelas Arbani...

Baca Selengkapnya


Topik

Pemerintahan, dp3a kabupaten malang, kekerasan perempuan anak, pemkab malang,



Jawa Timur merupakan salah satu provinsi dengan pertumbuhan ekonomi yang cukup pesat di Indonesia. Sektor industri, perdagangan, dan pariwisata menjadi pilar utama perekonomian Jatim. Pembangunan infrastruktur juga terus dilakukan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

cara menyimpan tomat
memilih model baju kerja wanita
harga gabah shio 2025
cara simpan tomat
Tips Memilih Bralette