IPSI Jatim Gelar Penataran, Wasit Juri Daerah Wajib Miliki 3 Kompetensi untuk Naik Kelas III
Reporter
Nur Hidayah
Editor
Nurlayla Ratri
26 - Jan - 2024, 03:45
JATIMTIMES – Ratusan peserta Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Jawa Timur menggelar penataran wasit juri Daerah kelas III Jawa Timur (Jatim) yang akan berlangsung selama 3 hari pada 25-28 Januari 2024.
Kegiatan yang digelar sebagai wadah guna meningkatkan kompetensi serta bakat para atlet-atlet muda. Sehingga penataran wasit juri pencak silat baik dari Kabupaten/Kota dan Provinsi yang ada di kelas III Jatim memiliki kompetensi unggul dalam bertanding.
Baca Juga : Viral, iPhone 13 Pro Jadi Syarat Melamar Konten Kreator di Disparekraf DKI Jakarta
Sebanyak 113 peserta wasit juri yang hadir dari total 114 orang, terdiri dari 17 wasit juri perempuan dan 96 wasit juri laki-laki dari seluruh Provinsi Jawa Timur. Mereka nampak antusias dalam mengikuti rangkaian kegiatan penataran yang digelar selama tiga hari ini.
Supratomo, Ketua IPSI Jatim periode 2022-2026 ini mengapresiasi prestasi dari seluruh wasit juri yang mengikuti penataran daerah kelas III ini.
“Sebagai wasit juri daerah pencak silat Jatim, wajib memiliki 3 kompetensi utama. Yakni knowledge (pengetahuan), skill (kemampuan) dan attitude (sikap) yang positif dan kompeten. Jika salah satu dari 3 kompetensi utama tersebut tidak ada pada wasit juri, maka penataran untuk bisa naik kelas III ini tidak akan lolos,” ungkap Supratomo, saat diwawancarai pada Kamis malam (25/1/2024).
Supratomo menjelaskan, 3 kompetensi yang dimaksud yakni, knowledge (pengetahuan) harus selalu di update terus dan wajib karena banyak aturan pertandingan yang akan terus berkembang. Kedua, skill (kemampuan) dalam melaksanakan tugas yang dimiliki harus obyektif dan tidak boleh subyektif atau bias pada peraturan yang ada. Ketiga, wasit juri wajib memiliki attitude (sikap) yang baik dan mendasar sesuai dengan aturan pencak silat Jatim karena Pencak Silat masuk dalam cabor olahraga Porprov.
“Jangan sampai kita berkelahi di luar dengan membawa almamater pencak silat sebagai dalih. Namun harus menggunakan pencak silat sebagai kompetensi pertandingan guna mendulang prestasi. Seperti gelaran pertandingan resmi dari IPSI Jatim, Porprov juga ajang prestasi lainnya. Jadi tidak hanya meningkat secara kualitas namun kuantitas. Untuk itu mari bersama meningkatkan prestasi juga menjaga nama baik serta melestarikan pencak silat sebagai salah satu budaya asli Indonesia,” tutupnya...