Kelompok Houthi di Yaman Ancam Balas Serangan AS
Reporter
Binti Nikmatur
Editor
Sri Kurnia Mahiruni
14 - Jan - 2024, 04:26
JATIMTIMES - Milisi Houthi mengancam akan membalas serangan Amerika Serikat di Yaman yang diluncurkan hingga Sabtu (13/1/2024) malam. Di mana akibat serangan tersebut semakin meningkatkan ketegangan, ketika Washington berjanji untuk melindungi pengiriman dari serangan gerakan Houthi yang bersekutu dengan Iran.
Serangan tersebut menambah kekhawatiran mengenai eskalasi konflik yang telah menyebar di Timur Tengah sejak kelompok militan Palestina Hamas dan Israel berperang. Sementara sekutu Iran juga ikut terlibat dalam konflik tersebut dari Lebanon, Suriah dan Irak.
Baca Juga : Perang Israel Gaza Memasuki 100 Hari, PBB: Telah Menodai Kemanusiaan Kita Bersama
Hingga Minggu (14/1/2024) pagi, kata kunci "serangan houthi yaman" tengah menjadi trending dalam penelusuran Google.
Melansir Reuters, Presiden Joe Biden mengatakan Amerika Serikat telah mengirimkan pesan pribadi ke Iran mengenai serangan Houthi. Namun tidak dijelaskan secara rinci soal isi pesan tersebut. "Kami menyampaikannya secara pribadi dan kami yakin kami telah mempersiapkannya dengan baik," ujarnya.
Serangan terbaru, yang menurut AS tidak terdeteksi radar, terjadi sehari setelah puluhan rudal Amerika dan Inggris menyerang fasilitas Houthi di Yaman.
“Serangan baru ini akan mendapat respons yang tegas, kuat dan efektif,” kata juru bicara Houthi Nasruldeen Amer kepada Al Jazeera, seraya menambahkan tidak ada korban luka atau “kerusakan material.”
Mohammed Abdulsalam, juru bicara Houthi lainnya, mengatakan bahwa serangan tersebut, termasuk serangan semalam yang menghantam pangkalan militer di Sanaa. Meski serangan itu tidak berdampak signifikan terhadap kemampuan kelompok tersebut untuk mencegah kapal-kapal yang berafiliasi dengan Israel melewati Laut Merah dan Laut Arab.
Pentagon mengatakan pada hari Jumat bahwa serangan AS-Inggris memiliki “dampak yang baik.”
Hans Grundberg, utusan khusus PBB untuk Yaman, menyerukan agar semua pihak yang terlibat menahan diri dan memperingatkan situasi yang semakin berbahaya di wilayah tersebut.
Kelompok Houthi mengatakan kampanye maritim mereka bertujuan untuk mendukung warga Palestina di bawah pengepungan dan serangan Israel di Gaza, yang dikuasai oleh Hamas yang didukung Iran. Namun banyak kapal yang mereka serang tidak diketahui hubungannya dengan Israel...