Kades Tlekung: TPS3R di Seluruh Desa/Kelurahan di Kota Batu Belum Mampu Mengolah Sampahnya Sendiri
Reporter
Tubagus Achmad
Editor
Dede Nana
09 - Jan - 2024, 04:41
JATIMTIMES - Tempat Pengolahan Sampah Reduce-Reuse-Recycle (TPS3R) di tiga kecamatan diharapkan menjadi salah satu upaya dari Pemerintah Kota (Pemkot) Batu untuk mengurangi penumpukan sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Tlekung.
Setidaknya berdasarkan laporan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Batu terdapat 14 TPS3R yang tersebar di tiga kecamatan. Untuk Kecamatan Batu ada di Kelurahan Sisir, Kelurahan Temas, Desa Oro-oro Ombo dan Desa Sumberejo. Lalu di Kecamatan Bumiaji terletak di Desa Sumberbrantas, Desa Tulungrejo, Desa Gunungsari, Desa Sumbergondo, Desa Pandanrejo, Desa Bulukerto dan Desa Punten.
Sedangkan untuk di Kecamatan Junrejo terletak di Kelurahan Dadaprejo, Desa Beji dan Desa Pendem. Untuk TPS3R di Desa Tlekung yang masuk wilayah Kecamatan Junrejo, masih baru dibangun karena dampak dari penutupan akses masuk menuju TPA Tlekung pada Agustus 2023 lalu.
Namun Kepala Desa Tlekung Mardi mengungkap beberapa kondisi lain. Meskipun di Kota Batu memiliki 15 TPS3R yang tersebar di tiga kecamatan, semuanya masih belum mampu mengolah sampahnya sendiri.
"Seluruh desa/kelurahan se-Kota Batu ada TPS3R, tapi belum ada yang mampu menangani sampah secara maksimal dan mengolah sampahnya sendiri," ungkap Mardi, Senin (8/1/2024).
Mardi juga membenarkan, bahwa beberapa TPS3R di Kota Batu pernah mengalami kebakaran. Hal itu akan semakin memperburuk keadaan dan kualitas udara di Kota Batu.
Tercatat pada Minggu (10/9/2023) lalu, TPS3R Jalibar Berseri di Desa Oro-oro Ombo mengalami kebakaran. Kemudian pada Sabtu (30/12/2023), TPS3R di Desa Punten juga mengalami lebakaran. Kondisi seperti harus menjadi perhatian dan keseriusan Pemkot Batu dalam mengatasi pengelolaan sampah di Kota Batu.
Menurutnya, keberadaan TPS3R dinilai belum efektif untuk mengatasi permasalahan sampah di Kota Batu. Pasalnya, di TPA Tlekung sampah masih menggunung dan dapat membahayakan masyarakat. Mulai dari bau tidak sedap yang menemani aktivitas masyarakat Desa Tlekung. Kemudian sampah yang menggunung dikhawatirkan dapat terjadi longsor jika turun hujan deras.
Lalu, masyarakat juga mengkhawatirkan air sumur bor yang digunakan setiap hari dapat tercemar oleh sampah di TPA Tlekung yang menggunung dan belum terselesaikan. Terlebih lagi, di wilayah bawah TPA Tlekung terdapat pemukiman warga Dusun Gangsiran Ledok, Desa Tlekung.
"Dulu (airnya) sempat di cek laboratorium sama DLH, tapi nggak dikasih tahu hasilnya sampai saat ini," ungkap Mardi.
Sementara itu, pihaknya berharap ada keseriusan dari Pemkot Batu bersama DLH Kota Batu untuk mencari solusi atas permasalahan pengelolaan sampah di TPA Tlekung...