Ribuan Anak di Gaza Jadi Korban Kekejaman Israel, Juru Bicara UNICEF Murka

JATIMTIMES - Belum lama ini, Juru bicara UNICEF James Elder telah berkunjung ke Gaza. Ia kemudian menyatakan kemarahannya atas situasi bencana di Gaza, Palestina, yang luluh lantak akibat bombardir yang dilakukan Israel.

Eldar menilai, Gaza adalah tempat paling berbahaya di dunia bagi anak-anak. Dia mengungkapkan kemarahannya atas situasi di Gaza yang kembali dikepung oleh militer Negeri Zionis tersebut.

Baca Juga : Tuntaskan Permasalahan Anak Tidak Sekolah , Pemkot Kediri Gelar Rakor ATS Berbasis Data

"Saya sangat marah karena mereka yang berkuasa mengabaikan mimpi buruk kemanusiaan yang menimpa satu juta anak," kata juru bicara UNICEF James Elder dalam konferensi pers setelah menghabiskan hampir dua minggu di Gaza, seperti dikutip New Arab, Rabu (20/12).

UNICEF adalah badan di bawah PBB yang memberikan pelayanan teknis, pembangunan kapasitas, advokasi, perumusan kebijakan, dan mempromosikan isu-isu mengenai anak.

Eldar berbicara tentang anak-anak yang diamputasi dan kemudian dibunuh di rumah sakit ketika terjadi serangan oleh militer Israel. Agresi Israel di Jalur Gaza berlanjut, meski sempat terjadi gencatan senjata selama seminggu, yang berakhir pada 1 Desember 2023.

"Saya marah karena semakin banyak anak-anak yang bersembunyi saat ini, yang pasti akan terkena serangan dan diamputasi dalam beberapa hari mendatang," ujarnya.

Lebih lanjut Elder mengatakan rumah sakit Nasser di kota utama Gaza selatan Khan Younis, fasilitas terbesar yang masih berfungsi, dibom dua kali oleh Israel dalam 48 jam terakhir.

Ia menambahkan, rumah sakit di Gaza tidak hanya menampung sejumlah besar anak-anak yang terluka parah akibat serangan terhadap rumah mereka, namun juga ratusan perempuan dan anak-anak yang mencari keselamatan.

Baca Juga : Baca Selengkapnya