Soroti Pernyataan Budiman Sudjatmiko soal Isu Pelanggaran HAM Prabowo, Alissa Wahid: Absurd
Reporter
Binti Nikmatur
Editor
Yunan Helmy
13 - Dec - 2023, 01:06
JATIMTIMES - Pernyataan aktivis 98 sekaligus Wakil Ketua Dewan Pakar Prabowo-Gibran, Budiman Sudjatmiko, soal capres Prabowo yang dicap sebagai pelanggar hak asasi manusia (HAM) peristiwa 1998 tengah menjadi sorotan. Salah satu tokoh yang menyoroti pernyataan Budiman adalah putri sulung almarhum Presiden ke-4 Indonesia Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Alissa Wahid.
Perempuan yang dikenal sebagai aktivis sosial, terutama dalam bidang multikulturalisme, demokrasi, HAM dan gerakan Muslim moderat di tanah air, tersebut mengaku kaget mendengar pernyataan Budiman. Pasalnya, menurut Alissa, menjalankan tugas negara tidak dengan melanggar HAM.
Baca Juga : Myanmar Jadi Sumber Opium Terbesar di Dunia
"Saya kaget seorang @budimandjatmiko berbicara seperti ini. Menjalankan tugas negara bukan lisensi untuk langgar HAM," jelas Alissa melalui akun X pribadinya, dilihat Selasa (12/12/2023).
Perempuan yang berprofesi sebagai psikolog keluarga itu pun mengingatkan Budiman tentang perjuangan para aktivis HAM peristiwa 1998. “Apa tidak ingat teman-teman yang sampai sekarang tidak kembali & keluarga mereka spt bu @sumarsih11?” ucapnya.
Alissa pun keheranan dengan sikap politik yang digunakan Budiman. "Apakah memang harus begini, Mas? Tidak adakah cara lain utk berpolitik?" tanyanya.
Menurut Alissa, jika Budiman mengklaim bahwa zaman telah berubah dan hendak berkompromi dengan perubahan zaman, masih ia terima. Tetapi jika mengungkit peristiwa 1998, Alissa mengatakan hal itu adalah absurd.
"Kalau mas @budimandjatmiko beragumen bahwa zaman sudah berubah, mau berkompromi atau apalah-apalah, masih masuk akal bagi saya," ujarnya.
"Tapi mereduksi peristiwa kelam '98 yg sampai saat ini tidak ada closure-nya bagi sejarah bangsa & bagi keluarga. Buat saya itu absurd," pungkasnya.
Sebagaimana diberitakan, Budiman menyebut isu Prabowo yang dicap sebagai pelanggar HAM peristiwa 98 selalu muncul saat hendak pemilu. Padahal mantan anggota DPR tersebut mengklaim jika pada 1998, Prabowo hanya memenuhi panggilan tugas negara sebagai prajurit TNI. Sementara dirinya dulu bersama para aktivis 98 menjalankan tugas sejarah.
"Dulu, tahun 1998, kami di sini merasa sedang memenuhi panggilan sejarah untuk Indonesia yang lebih baik, Indonesia yang lebih bebas, Indonesia demokratis," kata Budiman, dikutip YouTube Kompas TV, Selasa (12/12/2023)...