Bicara di Malaysia, Mahfud MD Ungkit Ucapan Prabowo 'Indonesia Bubar'
Reporter
Mutmainah J
Editor
Nurlayla Ratri
08 - Dec - 2023, 08:44
JATIMTIMES - Cawapres dari nomor urut 3, Mahfud MD menghadiri acara Dialog Kebangsaan bersama pelajar dan mahasiswa Indonesia se-Malaysia di Kuala Lumpur pada Jumat, (8/12/2023).
Pada kesempatan itu, Mahfud mengatakan jika Indonesia Emas 2045 tidak akan terwujud jika penegakan hukum dan keadilan tidak diterapkan dengan baik. Kedua aspek itu harus ditegakkan dengan serius.
Baca Juga : Fix, Tema dan Format Final Debat Capres-Cawapres 2023
"Saudara-saudara, tadi saya katakan itu semua (Indonesia Emas 2045) baru akan tercapai kalau hukum dan keadilan betul-betul diterapkan," kata Mahfud saat acara Dialog Kebangsaan bersama pelajar dan mahasiswa Indonesia se-Malaysia di Kuala Lumpur, Jumat (8/12/2023).
Mahfud kemudian mengungkit pernyataan capres yang juga Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto pada 2018 lalu soal Indonesia akan bubar pada 2030. Mahfud setuju dengan hal itu jika penegakan hukum dan keadilan tidak benar-benar diterapkan.
"Pada tahun 2018, ada diskusi besar yang dipicu oleh pernyataan Pak Prabowo. Waktu itu 2018 ya, bukan sekarang. Saya nggak bicara sekarang. 2018, Pak Prabowo begitu, tahun 2030 Indonesia akan bubar. Kenapa? Ribut orang. Loh, ini sebenarnya dihitung secara Indonesia itu 2045 Indonesia emas, tapi Pak Prabowo bilang 2030 kalau negara kayak gini, ini bubar. Kenapa, Pak Prabowo? Timbul perdebatan sengit di masyarakat," ujarnya.
Mahfud mengatakan Prabowo menyampaikan itu setelah membaca novel karya seorang ahli strategi Amerika Serikat. Mahfud menyebut, saat itu Prabowo diserang, namun dia membela.
"Pak Prabowo yang dia membaca sebuah buku karya PW Singer (dan August Cole). Judulnya Ghost Fleet. Barisan Hantu. Nah, di situ disebut dalam satu paragraf. Pada tahun 2030 ketika dunia sudah dikuasai oleh artificial intelligence (AI). Dan Indonesia sudah tidak ada di dunia. Maka bentuk-bentuk peperangan akan terjadi seperti ini," ucapnya.
"Loh, sesudah ditanya buku apa itu? Pak Prabowo, itu ternyata novel intelijen, bukan karya ilmiah. Itu novel. PW Singer itu adalah seorang wartawan penulis perang. Kisah-kisah perang. Lalu dia memproyeksi itu oleh Pak Prabowo ditemukan. Pak Prabowo waktu itu diserang ramai-ramai. Tapi saya salah satu yang membela Pak Prabowo itu benar," lanjutnya.
Baca Juga : Baca Selengkapnya