Tuntut Pengelolaan Tanah Mbaon, Masyarakat Senggreng Bersatu Datangi DPRD
Reporter
Ashaq Lupito
Editor
Dede Nana
07 - Dec - 2023, 01:52
JATIMTIMES - Puluhan warga yang mengatasnamakan dirinya sebagai Masyarakat Senggreng Bersatu mendatangi gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Malang, Rabu (6/12/2023). Kedatangan mereka bertujuan untuk menuntut pengerjaan dan pengelolaan tanah Mbaon, Desa Senggreng, Kecamatan Sumberpucung, Kabupaten Malang.
"Kami datang ke sini untuk minta tolong kepada DPRD agar membantu kami, keresahan warga di desa kami, Senggreng. Terutama masalah tanah Mbaon," ungkap Humas Masyarakat Senggreng Bersatu Mayar, saat ditemui usai menghadiri Rapat Dengar Pendapat Umum DPRD Kabupaten Malang dengan agenda Koordinasi Terkait Pengerjaan dan Pengelolaan Tanah Mbaon, Rabu (6/12/2023).
Baca Juga : Pastikan Kemudahan Investasi Industri Surabaya, SIER Teken MoU dengan Kementerian ATR/BPN
Disampaikan Mayar, dalam sejarahnya Tanah Mbaon telah digarap oleh warga Desa Senggreng sejak 1950-an. Bahkan di tanah tersebut masyarakat telah membuat saluran irigasi secara swadaya.
"Tanah Mbaon itu bukan hutan belantara, bukan semak belukar, itu tanah produktif, tanah pertanian. Jadi sangat besar manfaatnya untuk masyarakat Desa Senggreng," imbuhnya.
Diterangkan Mayar, hingga kini warga dari lintas generasi di Desa Senggreng banyak yang menggantungkan hidupnya dari Tanah Mbaon. "Karena bisa menghidupi orang yang prasejahtera, yang pekerjaannya hanya buruh tani, tidak ada keahlian apa-apa. Tanah Mbaon itulah tempat kami mencari nafkah untuk menghidupi keluarga," ujarnya.
Dengan beberapa pertimbangan tersebut, masyarakat Desa Senggreng berharap Tanah Mbaon bisa diserahkan kepada warga. "Kalau itu tidak ada, pengangguran, kelaparan di desa kami akan banyak kemiskinan. Makanya Tanah Mbaon itu harus jadi milik masyarakat Desa Senggreng," tegasnya.
Tercatat, dijelaskan Mayar, sedikitnya ada sekitar 10 ribu warga Desa Senggreng yang sampai saat ini menggantungkan hidupnya pada Tanah Mbaon. "Penggarapannya sudah dibagikan dari RT 1 hingga RT 33, itu sudah kebagian garap semua. Jadi sudah merasakan semua, merata," ujarnya.
Tidak hanya untuk kesejahteraan keluarga, hasil dari menggarap Tanah Mbaon juga dimanfaatkan untuk kepentingan desa...