Eksplorasi Stasiun Solo Jebres: Keajaiban Arsitektur di Kota Surakarta
Reporter
Aunur Rofiq
Editor
Yunan Helmy
24 - Nov - 2023, 04:18
JATIMTIMES - Di tengah gemerlapnya perkembangan zaman, Kota Surakarta menyimpan sejuta cerita dalam keelokan arsitektur bangunan-bangunan bersejarahnya. Salah satu bukti kemegahan masa lampau yang tak terlupakan adalah Stasiun Solo Jebres.
Menjadi bagian tak terpisahkan dari sejarah gemilang Surakarta, stasiun ini bukan hanya tempat berhenti kereta api, melainkan juga saksi bisu perjalanan zaman yang merekam keindahan arsitektur dan berbagai peristiwa bersejarah.
Baca Juga : Panduan Cara Mengunci Koper yang Tepat Agar Aman Saat Liburan
Stasiun Solo Jebres terletak di Jalan Urip Sumoharjo, Purwodiningratan, Kecamatan Jebres, Kota Surakarta, Provinsi Jawa Tengah. Stasiun ini bukan semata sebuah stasiun kereta api. Lebih dari itu, bangunan ini merupakan penanda kuat kejayaan masa lalu.
Stasiun Solo Jebres menjadi saksi bisu dari berbagai perubahan yang terjadi sejak diresmikan pada tahun 1884 oleh Pemerintah Kasunanan Surakarta melalui perusahaan kereta api Hindia Belanda Staats Spoorwegen (SS).
Dahulu, stasiun ini melayani beragam kebutuhan masyarakat, mulai dari beras, padi, kapas, hingga barang dagangan penting lainnya. Tak hanya menjadi pusat lalu lintas barang, Stasiun Solo Jebres juga memiliki kedekatan emosional dengan Keraton Surakarta Hadiningrat, sebagaimana tempat pertemuan antara Raja Surakarta Pakubuwono X dengan gubernur jenderal Hindia Belanda.
Arsitektur megah Stasiun Solo Jebres tak lepas dari pengaruh Indische Empire dengan sentuhan yang kental dari langgam neoklasik. Tampak depannya dipenuhi dengan ornamen Yunani dan Romawi, menjadikan stasiun ini daya tarik wisata sejarah dan edukasi yang unik di Kota Surakarta. Dominasi jendela melengkung, pintu klasik, serta panel-panel Art Nouveau menciptakan harmoni simetri yang memukau, merujuk pada kemegahan kerajaan masa lampau.
Stasiun Jebres diresmikan oleh Pemerintahan Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat pada 1884. Keraton Surakarta atas perintah Sunan Pakubuwono X membangun stasiun ini bekerja sama dengan perusahaan kereta api Hindia Belanda Staats Spoorwegen (SS). Bangunan monumental ini bukan hanya sebuah stasiun kereta api biasa, tetapi pusat kegiatan vital yang membawa berkah bagi masyarakat Kota Solo dan sekitarnya.
Setelah diresmikan, Stasiun Jebres menjadi jantung aktivitas lalu lintas kereta api yang mengangkut beragam kebutuhan pokok seperti beras, padi, kapas, kulit, merica, nila, hingga barang dagangan berharga lainnya...