Carut Marut Poltekom, Dosen Hanya Terima Janji bukan Gaji
Reporter
Hendra Saputra
Editor
Nurlayla Ratri
23 - Nov - 2023, 02:38
JATIMTIMES - Kondisi carut marut Politeknik Kota Malang (Poltekom) berbuntut komentar dari salah satu dosen yang mengaku tak dibayar sesuai kesepakatan. Bahkan meski telah menemui jajaran direksi kampus, ia hanya menerima janji.
Salah satu dosen Politeknik Kota Malang (Poltekom), Panji Peksi, MT (40) mengaku hanya digaji Rp 1 juta setiap bulannya selama tiga tahun terakhir. Dosen yang mengajar pada program studi Teknik Mekatronika itu padahal seharusnya menerima upah sekitar Rp 3 juta.
Baca Juga : DWP Kota Kediri Gelar Tasyakuran HUT Ke-24
Panji pun menjelaskan bahwa sejak April 2020, upah yang diterima tidak sesuai. Meski dalam kondisi tersebut, Panji tetap memilih mengajar karena merasa masih memiliki tanggungjawab moral.
“Mengingat karena masih ada dua angkatan yang belum saya luluskan,” kata Panji.
Pembayaran upah yang tidak sesuai itu juga berdampak pada sistem pembelajaran bagi mahasiswa. Karena, para dosen harus menyesuaikan ongkos akomodasi untuk mengajar.
“Jadi kami perhitungkan untuk transportasi Rp 1 juta itu cukupnya untuk berapa kali berangkat ke kampus, untuk berapa hari. Itu kita sesuaikan,” beber Panji.
Beban yang lebih berat lagi, para dosen tersisa terpaksa harus merangkap mengajar beberapa mata kuliah. Hal ini karena berkurangnya jumlah dosen yang ada.
“Dengan mengajar mata kuliah yang merangkap ini, harusnya kami dibayar lebih malahan. Tapi gaji kami saat ini seperti disamakan dengan petugas cleaning service,” keluh Panji.
Pada suatu waktu, karena menahan keluhan yang selama itu dirasakan, Panji bersama dosen lain sempat menanyakan kepada pihak kampus. Dalam hal ini menanyakan kenapa gajinya yang tak dibayarkan secara penuh.
Baca Juga : Baca Selengkapnya