Pemimpin Hamas Sebut Hampir Sepakat Gencatan Senjata dengan Israel
Reporter
Binti Nikmatur
Editor
Nurlayla Ratri
22 - Nov - 2023, 02:34
JATIMTIMES - Ismail Haniyeh, pemimpin kelompok Palestina yang menguasai Gaza mengungkapkan bahwa Hamas hampir mencapai perjanjian gencatan senjata dengan Israel, setelah berminggu-minggu perang di Jalur Gaza mencekam.
Lebih lanjut, Haniyah mengatakan jika Hamas menyampaikan pernyataan tersebut kepada mediator Qatar, seperti diberitakan kantor berita Reuters pada Selasa (21/11/2023) pagi.
Baca Juga : Viral, Muncul Anak Babi Mirip Manusia di Manggarai Barat
Pernyataan tersebut tidak memberikan rincian lebih lanjut. Namun seorang pejabat Hamas mengatakan kepada Al Jazeera bahwa negosiasi dipusatkan pada berapa lama gencatan senjata akan berlangsung. Termasuk berapa lama pengaturan pengiriman bantuan ke Gaza dan pertukaran tawanan Israel yang ditahan oleh Hamas dengan tahanan Palestina di Israel.
Kedua belah pihak akan membebaskan perempuan dan anak-anak dan rinciannya akan diumumkan oleh Qatar, yang menjadi penengah dalam negosiasi tersebut, kata Ezzat el-Reshiq.
Lebih lanjut el-Reshiq, perjanjian tersebut akan mencakup gencatan senjata, pengaturan truk bantuan untuk memasok seluruh wilayah di Gaza, dan pemindahan korban cedera ke negara lain untuk perawatan.
Dia juga mengatakan pembicaraan antara pihak-pihak yang bertikai telah berlangsung selama berminggu-minggu. Dan el-Reshiq menyebut bahwa pihak Israel menunda perjanjian tersebut.
Pejabat Hamas mengatakan kesepakatan itu disetujui oleh semua brigade di Gaza melalui panggilan telepon, “karena kami selalu bersatu baik di medan perang atau dalam pengambilan keputusan politik”.
Secara terpisah, dalam sambutannya yang dikutip situs berita Walla Israel, pejabat senior Hamas Yahya Sinwar mengatakan perjanjian itu akan melarang aktivitas pesawat Israel di Gaza selama gencatan senjata.
Pembicaraan mengenai kesepakatan mengenai tawanan telah beredar selama berhari-hari, usai mediator Qatar mengupayakan kesepakatan bagi Hamas dan Israel untuk menukar tawanan dengan tahanan sebagai imbalan atas gencatan senjata. Sementara Qatar juga mengupayakan untuk meningkatkan pengiriman bantuan darurat ke warga sipil Gaza.
Baca Juga : Baca Selengkapnya