Tidak Hanya Perlebar Infrastruktur ke Pantai Bandealit, Pemkab Jember Juga Kembangkan Kampus Jadi Kawasan Ekonomi Terintegrasi
Reporter
Moh. Ali Mahrus
Editor
A Yahya
04 - Nov - 2023, 12:54
JATIMTIMES – Pemerintah Kabupaten Jember terus berupaya melakukan perbaikan di seluruh sektor termasuk pembangunan infrastruktur. Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Jember Hadi Sasmito mengungkapkan bahwa Pemerintah Kabupaten Jember pada 2023 dan 2024 berupaya melakukan pengembangan berbasis ekonomi.
“Menjelang akhir 2023, kami sudah melakukan pelebaran jalan menuju Pantai Bandealit. Lalu, akan mengerjakan jalan sepanjang 14 kilometer pada 2024,” ungkapnya. Bukan hanya soal jalan kawasan ekonomi, tapi juga dikembangkan nilai ekonomi apa saja yang terdapat di dalamnya. Mulai wisata, pertanian, pekebunan, dan lain-lain.
Baca Juga : City Walk - Makam Bung Karno Siap Hadirkan Pesona Baru
Kabupaten Jember juga memikirkan pembangunan di titik lain. Khususnya, di pusat perekonomian yakni di sekitaran kampus. “Saat ini kami sedang melakukan perbaikan. Intinya, kami sedang melakukan pengembangan terintegrasi di wilayah kampus,” lanjutnya.
Sebelumnya, pihaknya tengah melakukan uji coba sistem satu arah (SSA) di wilayah kampus. Tidak sekedar melakukan penertiban berlalu lintas, dia menegaskan bahwa hal itu dilakukan untuk mengembangkan kawasan kampus menjadi yang terintegrasi, nyaman, dan berdampak langsung kepada masyarakat. “Untuk itu, kami akan kembali melakukan penataan,” lanjutnya.
Penataan itu terdiri atas sejumlah tahapan berdasar hasil evaluasi yang dilakukan pada 2 Oktober – 28 Oktober 2023. SSA kawasan kampus akan tetap dilaksanakan dalam dua sesi. Yakni, pada pagi pukul 06.00 – 08.00 dan sore pada pukul 16.00 – 18.00. Selanjutnya, Pemerintah Kabupaten Jember akan melakukan pemenuhan kelengkapan fasilitas jalan secara bertahap. Prioritasnya, pelaksanaan SSA 24 jam akan diberlakukan pada 2024 mendatang.
“Lalu, kami akan melakukan perbaikan dan penataan trotoar,” ulasnya. Lalu, perbaikan akan dilakukan secara bertahap pada 2024 dan diawali dari Jalan Jawa. Tentunya, dengan konsep humanis, ramah bagi pejalan kaki, dan ramah bagi difabel.
Lantas, bagaimana dengan para PKL? “Kami juga akan melakukan penataan PKL dengan cara merelokasi mereka,” terangnya. Bekerja sama dengan Universitas Jember, pihaknya bakal berupaya menyelesaikan persoalan ini. Dengan begitu, tidak berdampak apalagi mengulangi nilai ekonomi para PKL tersebut...