Pimpin Apel Besar Hari Santri, Bupati Sanusi Ingatkan Perubahan Arah Jihad
Reporter
Tubagus Achmad
Editor
A Yahya
21 - Oct - 2023, 08:55
JATIMTIMES - Bupati Malang HM. Sanusi memimpin apel besar peringatan Hari Santri Nasional (HSN) kesembilan tahun 2023 di Lapangan Tumapel, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang.
Sebelum memberikan amanat dalam apel besar peringatan HSN 2023, Sanusi juga berkesempatan memimpin pembacaan deklarasi damai santri untuk Indonesia yang diikuti oleh jajaran Forkopimcam Singosari, Majelis Wakil Cabang (MWC) Nahdlatul Ulama dan PAC Muslimat NU Singosari, serta para siswa-siswi Yayasan Pendidikan Al-Ma'arif Singosari Malang.
Selanjutnya, orang nomor satu di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang yang hadir mengenakan baju takwa berwarna putih dengan sarung berwarna hijau serta kopiah berwarna hitam itu mengucapkan selamat Hari Santri Nasional 2023.
"Teriring doa dan harapan untuk para santri dapat kembali mengobarkan kembali dedikasi para santri khususnya di Kabupaten Malang sebagai pahlawan pendidikan yang senantiasa berjuang memerangi kebodohannya," ungkap Sanusi, Sabtu (21/10/2023).
Pria asli Gondanglegi, Kabupaten Malang ini menuturkan, di tengah zaman yang penuh dengan tantangan dan kompleksitas, bentuk jihad pun juga perlahan mulai menyesuaikan dengan kondisi.
Tidak lagi merujuk pada pertempuran secara fisik, melainkan pertempuran secara intelektual atau ilmu pengetahuan. Menurutnya, ilmu pengetahuan menjadi senjata utama bagi para santri dalam memerangi kebodohan dan ketertinggalan.
"Ilmu pengetahuan menjadi senjata utama para santri untuk berdiri di garda terdepan dan melawan ketidakpahaman, kebodohan dan ketertinggalan," kata Sanusi.
Lebih lanjut, Alumnus IAIN Sunan Ampel (sekarang UIN Sunan Ampel) ini mengungkapkan, sebagai bangsa yang multikultural, maka saat ini Indonesia dihadapkan dengan dua hal, yakni peluang dan ancaman.
"Kondisi multikultural yang dapat menjadi peluang besar lantaran hal ini menyuguhkan kekayaan dan keragaman sumber daya manusia yang kita miliki. Baik itu terkait suku, agama, etnis, budaya maupun bahasa, semuanya menjadi modal kekuatan untuk kemajuan Indonesia," jelas Sanusi.
Lalu terkait dengan kondisi keragaman yang ada di Indonesia, juga dapat menjadi ancaman kekuatan bangsa Indonesia dalam berbangsa dan bernegara...