Apa Alasan Megawati Pilih Mahfud MD Jadi Cawapres Ganjar Pranowo?
Reporter
Binti Nikmatur
Editor
Nurlayla Ratri
18 - Oct - 2023, 06:43
JATIMTIMES - PDI Perjuangan mengumumkan sosok calon wakil presiden (cawapres) pendamping Ganjar Pranowo. Pengumuman itu disampaikan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri yang disiarkan langsung melalui YouTube PDI Perjuangan.
Megawati mengaku mendapat masukan dari seluruh ketua umum partai koalisi dan mendengarkan masukan dari para tokoh. Hasil dari masukan itu, kata Megawati dikontemplasikan untuk mencari sosok yang tepat mendampingi Ganjar Pranowo.
Baca Juga : Resmi Jadi Cawapres Ganjar, Inilah Rekam Jejak dan Perjalanan Karir Mahfud MD
"Nah, hari ini Rabu (18/10/2023), saya dengan saya dengan mantap, ini saya telah mengambil keputusan dan kesemuanya saya tujukan sebesar-besarnya bagi kepentingan rakyat bangsa dan negara. Karena itulah dengan mengucapkan Bismillahirrahmanirrahim maka calon wakil presiden yang dipilih oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan yang akan mendampingi Bapak Ganjar pranowo adalah Bapak Prof. Dr Mahfud MD," ungkap Megawati.
Menurut Mega, sosok Mahfud MD yang tidak asing bagi dirinya sendiri. Pasalnya, Mahfud MD pernah pernah menjadi anggota dewan Pembina Badan Pembinaan Ideologi Pancasila.
"Jadi saya sangat bisa mengerti dari cara berpikir, jalan pikirannya, dan ketika beliau dipilih untuk menjadi Menkopolhukam saya guyon sama beliau 'walah saya ini dari Presiden turun menjadi ketua dewan Pembina Ideologi Pancasila', tapi saya bilang pada beliau 'nggak papa karena itu Ideologi Pancasila'. Tapi bapak langsung meroket menjadi anggota kabinet. Jadi tolong ingat bapak," jelas Megawati.
Lebih lanjut, putri Presiden pertama Republik Indonesia tersebut mengatakan jika Mahfud MD adalah seorang sosok intelektual yang mumpuni, teruma di bidang hukum. Baik ilmu maupun pengalamannya. Kata Megawati, Mahfud Md adalah sosok dengan pengalaman lengkap, di lembaga legislatif, eksekutif dan yudikatif.
"Prof Mahfud juga dikenal rakyat sebagai pendekar hukum dan pembela wong cilik. Saya bilang sama beliau, iya ini hukum ini jangan terus semuanya pada bungkam ya saya bilang sama beliau, ada aturan hukum kalau semuanya pada diam. Ayo kita ngomong Pak," jelasnya.
"Dulu saya rasanya merasa sepi sendiri, karena kalau ngomong nak terus wartawan langsung bully...