Mengenal Suku Arfak dan Rumah Kaki Seribu
Reporter
Mutmainah J
Editor
Dede Nana
02 - Oct - 2023, 03:08
JATIMTIMES - Budaya di Papua beranekaragam dan unik yang kemudian menjadi ciri kas tersendiri bagi orang Papua. Di Papua terdapat 255 suku bangsa yang tersebar luas pada tujuh wilayah adat papua.
Dari 255 suku bangsa itu, pastinya memiliki budaya dan kebudayaan-nya masing-masing berdasarkan wilayah adatnya sendiri. Salah satunya suku besar Arfak di wilayah tiga Domberay.
Baca Juga : Cerita dan Fakta Film Operasi Trisula, Film Penumpasan Sisa Gerakan G30S/PKI di Blitar Selatan
Dilansir dari akun Tiktok @kamutahugakofficial, Suku Besar Arfak merupakan salah satu suku yang tersebar luas dan berpenduduk di bagian kepala burung pulau Papua, yakni Kabupaten Manokwari, Kabupaten Manokwari selatan, Kabupaten Pegunungan Arfak, Kabupaten Bintuni, Kabupaten Tambrauw dan Kabupaten Wondama.
Orang Arfak adalah sebutan yang sudah sejak abad ke-18 digunakan untuk penduduk dipegunungan dipedalaman (baca Pim Schoorl Belanda di Irian Jaya, amtenar dimasa penuh gejolak 1945-1962, hal 151). Pada waktu itu panggilan dengan nama orang Arfak oleh penduduk pesisir tidak berkenan di hati mereka melainkan yang bersangkutan sendiri menyebut dirinya orang hattam, orang meiyah, orang sougbh, dan sebagainya (Baca Kamma vol 1, 1981:76).
Namun didalam perkembangan-nya sebutan dengan nama orang Arfak dapat diterima. Sehingga dari sini bisa dapat disimpulkan bahwa nama Arfak adalah nama yang diberikan dan di tuturkan oleh pendatang, yaitu orang biak-numfor yang berpenduduk di daerah pesisir manokwari kala itu. yang mana nama itu diambil dari tempat mereka berasal.
Nama Arfak diambil dari nama sebuah gunung yang berada didaerah itu, yaitu gunung Arfak (Apomfires dan sapulette, 1993:139). Sedangkan Nama asli dari Gunung arfak sendiri, yang oleh masyarakat setempat disana, mereka menyebutnya gunung Indon atau dalam bahasa hattam “Indonga” yang berarti gunung besar.
Penduduk suku Arfat memiliki rumah adat bernama rumah Kaki Seribu atau dikenal Mod Aki Aksa (Igkojei). Rumah adat tersebut merupakan rumah panggung yang bahan dasarnya dari kayu dan beratap alang-lang. Hanya terdapat dua pintu, di depan dan di belakang. Tidak ada jendela sama sekali.
Hal yang unik adalah tiang penyangganya banyak disemua bagian, sehingga orang awam menyebutnya rumah kaki seribu...