Kisah Hindun Binti Utbah, Wanita Kanibal yang Memakan Jantung Paman Rasulullah
Reporter
Mutmainah J
Editor
Nurlayla Ratri
22 - Sep - 2023, 01:09
JATIMTIMES - Kisah penuh kegelapan menyelimuti perjalanan Hindun binti Utbah sebelum masuk agama Islam. Nama Hindun begitu dikenal sebagai anak salah seorang pemimpin Quraisy.
Hindun adalah perempuan baik, cantik, cerdas, fasih berbahasa, dan pandai dalam ilmu sastra. Selain itu, Hindun juga mahir dalam menunggang kuda.
Baca Juga : DPUPRPKP Usulkan Rp 180 Miliar untuk Proyek Drainase Suhat ke Kementerian PUPR
Hindun memiliki nama lengkap Hindun binti Uthbah bin Robi’ah bin Abdi Syams bin Abdi Manaf al-Umawiyah al-Qurasyiyah, ia dilahirkan di Mekah sebagai anak salah seorang pemimpin Quraisy bernama Utbah ibn Rabi'ah dan Shafiyyah binti Umayyah bin Haritsah bin al-Auqashi bin Murah bin Hilal bin Falih bin Dzikwan bin Tsa’labah bin Bahtah bin Salim.
Hindun merupakan istri dari Abu Sufyan ibn Harb yang cukup berkuasa di Mekah. Mereka dulunya sama-sama sangat menentang ajaran yang dibawa Nabi Muhammad SAW.
Sebelum memeluk agama Islam, Hindun terkenal sebagai wanita yang ambisius nan sombong. Dia jugalah wanita yang dikenal dengan julukan Akilatul Kidbah atau si pemakan hati. Kenapa? Sebab, dia telah merobek perut dan dada Hamzah bin Abdul Muthalib, dengan julukan singa Allah, yang merupakan paman Nabi Muhammad SAW.
Dilansir dari akun Tiktok @KISAH SAHABAT, Hindun binti Uthbah memiliki dendam kepada Hamzah bin Abdul Muthalib karena telah membunuh ayah dan sanak saudaranya saat Perang Badar. Dendam yang begitu dalam inilah yang mengubahnya menjadi perempuan yang jahat.
Hindun yang telah dikuasai oleh amarah, bersama dengan suaminya, tepat pada Perang Uhud niatnya untuk membunuh Hamzah pun terlaksana. Dia menyuruh budak yang bernama Wahsyi untuk membunuh Hamzah dengan dijanjikan kebebasan bila hal itu berhasil.
Wahsyi melihatnya laksana unta kelabu sedang membabati orang dengan pedangnya. Budak asal Abisinia itu pun mulai mengayun-ayun kan tombaknya. Ketika sudah yakin dengan targetnya, tombaknya itu melesat. Dia terbang menuju sasarannya. Ujung tombak sampai ke bawah perutnya dan menembus keluar dari antara dua kakinya.
Wahsyi, si empunya tombak membiarkannya begitu sampai targetnya mengembuskan napas terakhir. Setelah itu, Wahsyi pun menghampiri jenazah Hamzah. Diambil tombaknya yang telah membunuh paman Nabi SAW itu. Dia kembali ke markas Quraisy dan berdiam di sana. Misinya telah usai.
Hindun didampingi suaminya memimpin barisan kaum musyirikin untuk menghadapi kaum Muslimim...