Pahami Bagaimana Salam kepada Ahli Kubur
Reporter
Anggara Sudiongko
Editor
Sri Kurnia Mahiruni
02 - Sep - 2023, 07:22
JATIMTIMES - Ziarah kubur menjadi sunah bagi kaum laki-laki. Hal ini berdasarkan hadits, dari Buraidah bin Al Hushaib, Rasulullah Saw bersabda, "Sungguh saya dahulu telah melarang kalian untuk ziarah kubur, maka ziaralah ke kuburan," (HR Muslim 977).
Dari Islampos, Hal ini menjadi sebuah pengingat, dimana dalam sebuah riwayat dijelaskan, "Karena ia akan mengingatkan kalian kepada akhirat". (HR Ahmad: 1240 dan Ibnu Majah: 1569 dan telah ditashih oleh Albani di dalam Shahih Ibnu Majah)
Baca Juga : Perpusnas Gelar Peer Learning Meeting: Wujudkan Perpustakaan Inovatif dan Kreatif
Rasulullah telah mengajarkan bagaimana doa dan mengucapkan salam ketika mengunjungi ahli kubur. Rasulullah Saw dan para sahabatnya, dari ‘Aisyah RA menyampaikan, kepada Rasulullah,
"Wahai Rasulullah, bagaimana saya ucapkan kepada mereka (ahli kubur)?, beliau menjawab: “Katakanlah: “Keselamatan bagi tuan rumah ini dari kalangan orang-orang beriman dan kaum muslimin, semoga Allah merahmati mereka yang telah mendahului kami, dan mereka yang akan datang, dan sungguh kami dengan kehendak Allah akan menyusul kalian" (HR Muslim: 974).
Hadits riwayat Muslim 975 dari Buraidah bin Hushaib RA, "Bahwa Rasulullah –shallallahu ‘alaihi wa sallam- pernah mengajarkan kepada mereka jika mereka keluar ke kuburan maka di antara mereka berucap: “Keselamatan bagi tuan rumah ini dari kalangan orang-orang beriman dan kaum muslimin, dan sungguh kami dengan kehendak Allah akan menyusul kalian, aku mohon kepada Allah untuk kami dan kalian semua kesehatan".
Sementara, dalam ziarah kubur, Rasulullah SAW dan sahabat Abu Bakar dan Umar bin Khattab RA, riwayat yang ada dari para sahabat adalah mengucapkan salam, bahwa Ibnu Umar mengucapkan,
"Kedamaian kepada anda wahai Rasulullah, kedamaian kepada anda wahai Abu Bakar, kedamaian kepada anda wahai ayahanda kami, lalu beliau pergi" (Telah ditashih oleh al Hafidz Ibnu Hajar).
Dalam Al Adzkar Karya Imam Nawawi, 174 dan Al Mughni 5/466, adapun sebagian ulama menambahkan, "Kedamaian kepada anda wahai ciptaan Allah yang terbaik, kedamaian kepada anda wahai imam para Rasul, aku bersaksi bahwa anda telah menyampaikan risalah".
Kemudian, At Thabari berkata: "Dan jika si peziarah berkata memperpanjang dari apa yang sebelumnya, maka tidak apa-apa, hanya saja melakukan ittiba’ lebih utama. Selesai; yaitu; mencukupkan dengan yang ada riwayatnya dari para sahabat...