KPH Sosrohadinegoro: Bupati Blitar Paling Disegani, Bupati Blitar di Masa Transisi
Reporter
Aunur Rofiq
Editor
Sri Kurnia Mahiruni
04 - Aug - 2023, 03:11
JATIMTIMES- Tahun ini tepatnya 5 Agustus 2023, Blitar dalam hal ini Blitar Raya genap berusia 699 tahun. Sepanjang perjalanannya, Blitar banyak melahirkan tokoh-tokoh besar. Salah satunya adalah Kanjeng Pangeran Haryo (KPH) Sosrohadinegoro, bupati ketiga Blitar yang dijuluki Kanjeng Jimat.
Kanjeng Jimat adalah julukan bagi pemimpin di daerah Jawa Timur yang memiliki linuwih. Setiap Kanjeng Jimat juga memiliki pusaka Pecut Samandiman. Di Jawa Timur ada empat orang tokoh pemimpin yang mendapat julukan Kanjeng Jimat. Selain Bupati Blitar KPH Sosrohadinegoro, Kanjeng Jimat lainnya adalah KRT Sosrokusumo I (Bupati pertama Nganjuk), Raden Mangun Negoro (Bupati pertama Trenggalek) dan Kiai Djayaniman (Bupati ketiga Pacitan).
Baca Juga : Viral, RSUD Bangil Gelar Konser di Dekat IGD dan Poli Jantung, Netizen: Nalarnya Dimana?
Kanjeng Jimat Blitar, KPH Sosrohadinegoro adalah pemimpin Blitar yang amat disegani. Ia menjabat bupati ketiga Blitar menggantikan KPW Warsokoesoemo yang wafat pada 19 September 1896. Sosrohadinegoro dikenal cakap memerintah dan memiliki kesaktian, oleh sebab itulah ia dijuluki Kanjeng Jimat. Menurut mitologi, dengan pecut Samandiman ia mampu mengusir lahar Gunung Kelud hanya dengan sekali lecutan. Saat dilecutkan, suara pecut ini konon menggelegar sampai ke angkasa. Daya magis pecut ini membuat aliran lahar Gunung Kelud pun tersibak dan kemudian terbelah menjadi dua.
“Kalau menurut cerita dari putro wayah Eyang Warsokoesoemo, yang punya pecut Samandiman ini Kanjeng Jimat Bupati KPH Sosrohadinegoro. Sempat ada yang bilang pecut itu punya Patih Djoyodigdo, tapi saya percaya dengan apa yang diceritakan keluarga, pecut ini punya Kanjeng Jimat,” jelas Juru Kunci Pasarean Pangeranan Blitar, Harmono.
Kabupaten Blitar pada zaman itu memang berada tepat di tengah dua jalur aliran lahar Gunung Kelud. Di sebelah timur ada Kali Putih dan jalur barat mulai Sumberasri, Kecamatan Nglegok sampai ke Bacem. Setelah peristiwa lecutan Pecut Samandiman itulah dipercaya aliran lahar itu menjadi dua jalur lagi ke arah Udanawu dan Ponggok.
Namun sayang, hingga kini jejak dari pecut Samandiman ini tidak dapat diketahui. Fisik dari pecut itu tidak pernah lagi dijumpai hingga saat ini. Banyak kalangan yang bilang, pecut Samandiman moksa setelah pemiliknya meninggal dunia.
Entah cuma cerita fantasi atau benar-benar pernah ada, kesaksian hilangnya pecut Samandiman diutarakan Mantan Bupati Blitar Herry Nugroho...