Imbas Kericuhan Satu Pekan, Para Pebisnis di Prancis Alami Kerugian hingga Rp1,6 T, Macron Salahkan Video Games
Reporter
Mutmainah J
Editor
A Yahya
06 - Jul - 2023, 10:03
JATIMTIMES - Sejak sepekan lalu, Prancis dilanda kerusuhan hebat. Kerusuhan itu berdampak besar pada perekonomian negara. Berbagai bisnis dilaporkan merugi hingga miliaran euro.
Menurut Asosiasi bisnis Prancis MEDEF, kerusuhan, yang dipicu oleh penembakan fatal seorang remaja oleh seorang polisi Selasa pekan lalu, telah menyebabkan kerusakan senilai lebih dari 1 miliar euro atau sekitar Rp1,6 triliun.
Baca Juga : Beredar Foto Lamaran Denny Caknan dengan Bella Bonita, Netizen Ramai Beri Dukungan ke Happy Asmara
Menteri Keuangan Prancis Bruno Le Maire mengatakan para pengunjuk rasa telah menyerang hampir 400 cabang bank dan 500 toko sudut. Le Maire juga menyebutkan jumlah toko yang dijarah sebanyak 1.000, menambahkan bahwa bisnis tersebut didukung oleh pemerintah.
Meski begitu, Le Maire meremehkan kemungkinan dampaknya pada ekonomi Prancis yang lebih luas. "Kerusuhan tidak akan berdampak besar pada pertumbuhan Prancis," katanya, seperti dikutip CNN International, Kamis (6/7/2023).
Sebelumnya, Presiden Prancis Emmanuel Macron mengatakan bahwa dirinya yakin puncak kekerasan telah berlalu. Berbicara kepada para wali kota dari 241 kotamadya yang dilanda protes, Macron menjanjikan dukungan total.
"Pajak dan kontribusi jaminan sosial akan ditangguhkan untuk toko yang telah diserang, dan dibatalkan sama sekali untuk yang paling terkena dampak," kata Le Maire. "Bisnis juga akan memiliki 30 hari daripada lima hari untuk mengajukan klaim asuransi." Katanya.
Sementara dikutip dari The Telegraph, Kamis (6/7/2023), Macron juga menyebut jika remaja-remaja yang rusuh meniru kekerasan dalam video games.
Selanjutnya, Macron menyebut kematian remaja itu 'tidak bisa dimaafkan', namun dia menambahkan bahwa unjuk rasa yang diwarnai kerusuhan harus diredam agar keadilan bisa ditegakkan. Polisi yang diidentifikasi media Prancis sebagai Florian M, yang menembak mati Nahel, kini ditahan dan didakwa atas pembunuhan.
Namun dalam komentarnya, Macron juga menekankan bahwa sepertiga dari perusuh yang ditangkap sejauh ini masih 'muda atau sangat muda'. Serikat kepolisian Prancis, secara terpisah, menyoroti bahwa banyak perusuh yang ditangkap baru berusia 14 tahun atau 15 tahun...