Kemenag Soal Posisi Hilal : Awal Zulhijah 1444 H Diprediksi Tak Teramati Hari Ini
Reporter
Mutmainah J
Editor
A Yahya
19 - Jun - 2023, 01:48
JATIMTIMES - Kementerian Agama RI (Kemenag) memaparkan posisi hilal dari seluruh wilayah Indonesia untuk menetapkan 1 Dzulhijjah1444 Hijriah atau hari raya Iduladha 2023. Selanjutnya Kemenag menyebut jika posisi hilal di Indonesia pada saat Maghrib masih berada di bawah kriteria baru MABIMS yang ditetapkan pada 2021.
"Di seluruh wilayah Indonesia, posisi hilal pada 29 Zulqaidah 1444H sudah berada di atas ufuk. Namun demikian, masih berada di bawah kriteria imkanur rukyat MABIMS," kata Ketua Asosiasi Dosen Falak Indonesia/Tim Hisab Rukyat Kementerian Agama RI, Ahmad Izzudin dalam pemaparannya, Minggu (18/6/2023).
Baca Juga : Nama Menteri PUPR Mencuat Masuk Bursa Cawapres Dampingi Ganjar
Lebih jauh Izzudin menyebut kriteria baru MABIMS menetapkan bahwa secara astronomis, hilal dapat teramati jika bulan memiliki ketinggian minimal 3 derajat dan elongasinya minimal 6,4 derajat.
Sedangkan Izzudin menilai pada saat Magrib 18 Juni 2023, posisi bulan di Indonesia tingginya 0 derajat 20 sampai 2 derajat 36 menit, dengan sudut elongasi antara 4 derajat 40 menit sampai dengan 4 derajat 94 menit.
Jika dilihat dari data tersebut, Izzudin mengaitkan dengan potensi rukyatul hilal, secara astronomis atau hisab, dimungkinkan awal bulan Zulhijah jatuh pada Selasa, 20 Juni 2023. Tahun ini, Kemenag menurunkan tim rukyatul hilal di 99 titik se-Indonesia. Mereka akan melaporkan hasil rukyatul hilal yang juga menjadi pertimbangan dalam Sidang Isbat (penetapan) 1 Zulhijah 1444H.
"Melihat data tersebut, maka pada hari Ahad, 18 Juni 2023 di seluruh wilayah Indonesia, menurut kriteria Imkan Rukyat Baru MABIMS secara teori diprediksi tidak dapat teramati," tutur Izzudin.
"Kalau besok, posisi hilal pasti sudah lebih tinggi dan teramati," sambungnya.
Baca Juga : Baca Selengkapnya