Jelang Ajal Menjemput, Pakubuwono II Serahkan Negara Surakarta pada VOC

Reporter

Aunur Rofiq

09 - Jun - 2023, 08:23

Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat. (Foto: Instagram @tentangsolo)


JATIMTIMES- Pakubuwono II raja yang tidak cakap itu menunggu ajal menjemput di tengah-tengah meletusnya Perang Suksesi Jawa III. Raja waktu itu belum genap berusia 40 tahun, namun kondisinya sangat menyedihkan

Dia sakit parah dan ditinggalkan para pangeran yang membelot kepada barisan pemberontak yang dipimpin saudaranya, Pangeran Mangkubumi.

Baca Juga : 5 Kota Ini Jadi Kota Terkecil di Jawa Timur, Nomor 1 Luasnya Cuma Segini

Dilansir dari buku Sambernyawa karya M.C Ricklefs, sakit Pakubuwono II memburuk di sepanjang bulan-bulan terakhir tahun 1749. Parahnya sakit yang dialami penguasa Surakarta itu disaksikan langsung oleh Gubernur pertama VOC di pesisir timur laut Jawa Van Hohendorff.

Selain menjadi kawan baik Pakubuwono II,  orang Belanda itu secara khusus datang dari Semarang ke Surakarta untuk mengawasi suksesi yang sepertinya tidak lama lagi bakal terjadi. Van Hohendorff berunding dengan putra mahkota, yang di masa depan akan menjadi Pakubuwono III. 

Putra mahkota yang masih belia itu hanya menunjukkan sedikit minat menjadi raja. Namun setelah berbincang dari hati ke hati dengan Van Hohendorff, dia akhirnya setuju untuk menjadi Pakubuwono III dan menjalin kontrak kerja dengan kompeni.

Jelang ajal menjemput, Pakubuwono II mengalami krisis kepercayaan diri. Di ranjang kematiannya, dia tidak percaya pada siapa pun di antara elite Jawa. Oleh sebab itu, Pakubuwono II hanya menaruh kepercayaan pada Van Hohendorff, satu-satunya sosok yang bisa mempertahankan kepercayaan dirinya.

Kala itu di masa meletusnya Perang Suksesi Jawa III, para pangeran dan pembesar Keraton Surakarta banyak yang memilih bergabung dengan barisan pemberontak yang dipimpin Pangeran Mangkubumi (kelak bergelar Hamengkubuwono I, pendiri Kesultanan Yogyakarta) dan Raden Mas Said (kelak kemudian bergelar Mangkunegara I, pendiri Kadipaten Mangkunegaran), saudara dan keponakan Pakubuwono II. Bisa dimaklumi jika kemudian Pakubuwono II merasa depresi, dia seperti raja yang memerintah negara tanpa mahkota.

Dalam sebuah pertemuan dengan Van Hohendorff, Pakubuwono menyampaikan sebuah usulan yang luar biasa, bahwa orang Belanda itu harus mengambil alih kerajaan. Pada 11 Desember 1749, Pakubuwono menandatangani sebuah kontrak yang memiliki dua tujuan...

Baca Selengkapnya


Topik

Hiburan, Seni dan Budaya, Sejarah, Pakubuwono II, yogyakarta,



Jawa Timur merupakan salah satu provinsi dengan pertumbuhan ekonomi yang cukup pesat di Indonesia. Sektor industri, perdagangan, dan pariwisata menjadi pilar utama perekonomian Jatim. Pembangunan infrastruktur juga terus dilakukan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

cara menyimpan tomat
memilih model baju kerja wanita
harga gabah shio 2025
Cincin anniversary bukan sekadar perhiasan - ia adalah simbol yang menceritakan perjalanan cinta yang telah dilalui bersama. Mari kita dalami bagaimana Tips Memilih Wedding Anniversary Ring yang tepat untuk moment spesial Anda.

cara simpan tomat
Tips Memilih Bralette