Bupati Sanusi Targetkan Tahun 2024 Kabupaten Malang Bebas Stunting
Reporter
Tubagus Achmad
Editor
Sri Kurnia Mahiruni
08 - Jun - 2023, 03:34
JATIMTIMES - Bupati Malang HM Sanusi menargetkan, pada tahun 2024 mendatang Kabupaten Malang sudah bebas dari stunting atau kondisi gagal tumbuh pada bayi. Hal itu mengacu pada prevalensi stunting di Kabupaten Malang yang terus mengalami penurunan.
Orang nomor satu di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang itu mengatakan, bahwa pihaknya berkeinginan di tahun 2024 mendatang, Pemkab Malang melalui jajaran Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait serta dibantu oleh instansi lainnya dapat menangani stunting di Kabupaten Malang dengan benar dan berjalan baik.
Baca Juga : Apapun Sistemnya dalam Pemilu, Caleg PAN Tak Perlu Galau, Ini Jaminannya
"(Melalui) Rapat Koordinasi Tim Percepatan Penurunan Stunting yang dikemas dengan rembuk stunting tingkat Kabupaten Malang, di tahun 2024 seharusnya sudah tidak ada stunting lagi," ungkap Sanusi.
Pria asli Gondanglegi ini pun mengatakan, bahwa stunting di Kabupaten Malang dapat teratasi dengan baik dan benar. Selain itu, Sanusi menegaskan, bahwa kondisi stunting bukan termasuk kondisi yang gawat.
"Sebenarnya di Kabupaten Malang, syukur alhamdulillah stunting relatif bisa teratasi, tidak terlalu gawat," tegas Sanusi.
Terlebih lagi, Pemkab Malang telah melakukan berbagai upaya untuk terus menurunkan angka stunting di Kabupaten Malang. Di antaranya, pemberian pangan dan telur selama empat bulan kepada 20.040 warga.
Kemudian, pemberian bantuan CSR berupa puding, sekolah lansia tangguh, Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) Komunal, pembangunan MCK, Program Bapak Asuh Atasi Stunting (BAAS), Program Gemar Makan Ikan (Gemarikan) dan Program Gemabyur.
"Ini yang telah dilakukan Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana," ujar Sanusi.
Selain itu, pihaknya juga telah membentuk Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) yang diketuai oleh Wakil Bupati Malang Didik Gatot Subroto untuk terus melakukan berbagai upaya agar stunting yang saat ini berada di angka 6,7 persen, dapat turun secara berkala.
Baca Juga : Baca Selengkapnya