Kontras Desak Jokowi Tegur Budi Gunawan Buntut Beri Sinyal Dukungan Pada Prabowo
Reporter
Mutmainah J
Editor
A Yahya
24 - Mar - 2023, 08:38
JATIMTIMES - Koordinator Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras) Fatia Maulidiyanti mendesak Jokowi agar menegur Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Budi Gunawan karena memberikan sinyal dukungan kepada Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
"Kontras mendesak Presiden RI menegur Kepala BIN Budi Gunawan yang terindikasi tidak profesional karena diduga melanggar asas penyelenggaraan intelijen sebagaimana disebutkan pada Pasal 2 UU Nomor 17 Tahun 2011 tentang Intelijen Negara," ujar Fatia dalam keterangan tertulis, Jumat (24/3/2023).
Baca Juga : Ketua MUI Sarankan Jokowi Cabut Larangan Buka Bersama Pejabat-ASN
Tak hanya mendesak Jokowi untuk menegur Budi, Fitria juga meminta agar Jokowi meningkatkan sistem pengawasan intelijen negara. Ia berharap, BIN bisa menjadi lembaga yang profesional, obyektif, dan netral.
"Sebagaimana diamanatkan oleh UU Intelijen," kata dia.
Kontras lalu menilai jika dua langkah itu perlu dilakukan karena sinyal dukungan Budi Gunawan yang menyebut aura Jokowi sudah pindah ke Prabowo merupakan bentuk pelanggaran asas penyelenggaraan intelijen.
Sementara, kontras juga mengatakan jika pernyataan Kepala BIN itu juga dinilai bisa disalahgunakan sebagai instruksi memobilisasi instrumen intelijen untuk memenangkan Prabowo sebagai capres 2024 nanti.
Lebih jauh, Fitria mengungkap jika kontroversi BIN bukan kali pertama terjadi di era kepemimpinan Budi Gunawan.
BIN disebut sangat aktif terlibat dalam penanganan Covid-19, mulai dari kegiatan vaksinasi dengan mengetuk pintu rumah warga.
"Selain itu, BIN juga pernah terlibat dalam sosialisasi terkait Rancangan Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (R-KUHP). Hal ini jelas merupakan bentuk eksesifnya peran intelijen yang menjangkau aktivitas di luar tupoksinya," ujar Fatia.
Sebelumnya,Kepala BIN Budi Gunawan menyebut, aura Presiden Joko Widodo sebagian sudah pindah ke Menteri Pertahanan Prabowo Subianto.
Baca Juga : Baca Selengkapnya