Dalami Hasil Uji Lab Peristiwa Keracunan Massal Mahasiswa UB, Polisi Minta Keterangan Ahli
Reporter
Ashaq Lupito
Editor
Sri Kurnia Mahiruni
20 - Feb - 2023, 03:51
JATIMTIMES - Penyelidikan peristiwa keracunan massal yang dialami oleh ratusan mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Brawijaya (UB) terus berlanjut. Terbaru, penyidik Satreskrim Polres Malang telah melakukan pemeriksaan terhadap saksi ahli.
Kasatreskrim Polres Malang IPTU Wahyu Rizki Saputro menyebut, pemeriksaan terhadap saksi ahli tersebut ditujukan untuk mencari tahu apa itu bakteri E. coli yang ditemukan pada sampel makanan yang dikonsumsi para mahasiswa.
Baca Juga : Untuk Kelancaran Uji Coba Skema Lalin di Kayutangan, 3 Pos Pantau Akan Disiagakan
"Beberapa waktu lalu, kami telah melakukan pemeriksaan terhadap saksi ahli untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan bakteri E. coli," katanya kepada Jatim Times.
Selain menanyakan seputar bakteri E. coli, lanjut Wahyu, penyidik juga meminta keterangan dari saksi ahli terkait dari mana bakteri E. coli tersebut berasal. Sebab dari hasil uji laboratorium menerangkan jika bakteri E. coli ditemukan pada sampel makanan yang dikonsumsi oleh mahasiswa.
"Kemudian kami juga menanyakan terkait dari mana E. coli tersebut berasal, serta bagaimana bisa berada di makanan," ulasnya.
Saksi ahli dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Malang tersebut, juga menjelaskan perihal efek yang ditimbulkan apabila terkonsumsi oleh manusia. Sebab, paska mengkonsumsi makanan yang diketahui mengandung bakteri E. coli berlebih, ratusan mahasiswa mengaku mengalami muntaber.
"Kami juga menanyakan terhadap saksi ahli mengenai efek yang ditimbulkan apabila ada bakteri E. coli di dalam tubuh yang melebihi ambang batas," lugasnya.
Nantinya, lanjut Wahyu, hasil dari pemeriksaan terhadap saksi ahli tersebut, akan disingkronkan dengan pernyataan para korban. Dalam waktu dekat ini, Satreskrim Polres Malang dikabarkan juga akan melakukan pemeriksaan terhadap 11 mahasiswa yang sempat dirawat di Rumah Sakit Universitas Brawijaya (RSUB), paska peristiwa keracunan massal.
"Penyidik juga akan melakukan pemeriksaan terhadap korban yang sempat dirawat di RSUB," tukasnya.
Diberitakan sebelumnya, peristiwa keracunan massal diketahui terjadi pada Selasa (7/2/2023) pagi sekitar pukul 09.00 WIB. Sehari sebelum mengalami gejala keracunan, yakni pada Senin (6/2/2023) malam, para mahasiswa diketahui telah menyantap hidangan makan malam.
Baca Juga : Baca Selengkapnya