Viral, Petugas Kawah Ratu Lakukan Pelecehan Seksual pada Pendaki Perempuan
Reporter
Binti Nikmatur
Editor
Dede Nana
24 - Jan - 2023, 03:02
JATIMTIMES - Sebuah utas beredar di media sosial yang menceritakan perlakuan pelecehan seksual petugas Kawah Ratu Taman Nasional Gunung Halimun Salak, jalur Pasir Reungit, Gunung Bunder, Bogor, kepada pendaki perempuan.
Utas cerita tersebut ditulis oleh salah satu korban @irenedea.f yang diunggah ulang dan disebarkan oleh akun @exploregunung_.
Baca Juga : Imbas Dua Event Besar, DLH Kota Malang Angkut 81 Ton Sampah dalam Sehari
Kronologi yang diceritakan akun tersebut yakni pada Minggu, 22 Januari 2023 sekitar jam 9 pagi, korban bersama keluarga sampai di Kawah Ratu jalur Pasir Reungit. Sebelum memulai perjalanan untuk pendakian, korban dan dua adik perempuan dan satu adik laki-laki pergi ke toilet. Posisi toilet ada di sebelah pos sebelum pendakian. Di toilet itu ada 1 penjaga toilet dan 1 petugas kawasan (pelaku bernama Ajid).
Singkat cerita setelah kedua adik perempuan korban selesai ke toilet, mereka duduk tepat di samping musala yang bersebelahan dengan toilet. Lalu korban keluar dari toilet, dan posisi korban ada di belakang pelaku.
"Yang mana saya melihat jelas apa yg dilakukan pelaku, yaitu sedang mengambil foto Caca & Ima (kedua adik perempuan) yang sedang duduk di samping musala secara diam-diam (pelaku berpura-pura sedang video call pada saat itu). Lalu pelaku tersebut membagikan foto ke grup WA pelaku," tulis akun tersebut.
Tentunya korban tidak tinggal diam, Dia langsung menegur pelaku dan mengancam dapat memenjarakan pelaku. Pelaku berkelit dengan alasan sedang memfoto kegiatan dan dishare di grup WA.
"Nampak pelaku sudah mulai takut. Coba deh pikir foto kegiatan apa yang pelaku laporkan padahal dengan jelas pelaku fokus memfoto adik-adik saya. Disitu foto yang baru saja pelaku kirimkan sudah dihapus. Setelah itu saya tetap memantau kegiatan pelaku," ujarnya.
Masih pada posisi yang sama. Korban akhirnya memutuskan untuk bercerita kejadian tersebut dengan teman laki-lakinya bernama Idan, yang juga ikut dalam pendakian. Tanpa basa-basi, Idan langsung ke TKP dan menemui pelaku. Disitu korban menahan Idan untuk tidak melakukan kekerasan.
Akhirnya Idan menyuruh untuk memfoto pelaku dan mencatat namanya. Idan disitu juga mengancam pelaku dan memang sudah dicek di galeri foto bahwa sudah tidak ada foto kedua adiknya...