RSI Unisma Layani Vaksin Meningitis, Tarif Terjangkau Layanan Prima

JATIMTIMES - Penyakit Meningitis tak bisa disepelekan. Mereka yang terinfeksi dapat mengalami infeksi darah, pneuomia, epilepsi, gangguan sensorik dan beberapa dampak buruk lainnya. 

Penyakit ini merupakan endemik di wilayah Afrika dan kawasan Timur Tengah seperti Arab Saudi. Para jama'ah haji atau umroh sangat dianjurkan untuk melakukan vaksin meningitis.

Baca Juga : Paket Haji di Arab Saudi untuk Domestik Turun 30 Persen

Untuk diketahui, penyakit ini adalah terjadinya peradangan pada selaput pelindung saraf pusat dan kerap disebut dengan radang otak. Penyakit ini tak bisa dianggap remeh. Penyakit ini pun kian sulit dideteksi lantaran gejalanya mirip dengan demam, batuk, sakit kepala dan lainnya.

Penyakit ini sendiri ditularkan oleh sebuah virus yang masuk kedalam tubuh. Penularan dapat terjadi melalui batuk dan bersin yang tidak ditutup. Dan penyakit ini dapat menyerang siapa saja, baik anak-anak, dewasa maupun orang berusia lanjut. 

Untuk itu, sangatlah penting untuk melakukan vaksin meningitis, khususnya untuk mereka para jamaah haji, umroh maupun mereka yang berkunjung ke luar negeri.

Rumah Sakit Islam (RSI) Unisma, menyediakan layanan vaksin meningitis dengan layanan yang terjangkau. RSI Unisma melayani suntik vaksin meningitis di Malang dan sekitarnya untuk jamaah umroh, haji dan traveler sebelum berangkat keluar negeri.

"Vaksin meningitis bertujuan untuk melindungi tubuh dengan cara merangsang imun tubuh untuk membentuk atibodi dan melawan bakteri penyebab meningitis," info dalam laman RSI Unisma.

Vaksin ini sangat direkomendasikan untuk mereka umat muslim yang akan berangkat untuk haji atau umroh.
Kemudian, orang yang akan melakukan perjalanan keluar negeri atau tinggal di negara endemik.

Selanjutnya, pengidap gangguan limpa atau pernah menjalani operasi pengangkatan limpa; Orang yang memiliki sistem kekebalan tubuh lemah. Misalnya karena malnutrisi atau human immunodeficiency virus (HIV) atau acquired immunodeficiency syndrome (AIDS).

Kemudian, tenaga medis yang berisiko terpapar bakteri penyebab meningitis. Contohnya, dokter, perawat, dan petugas laboratorium dan tenaga kesehatan yang berisiko tinggi terpapar kuman penyebab meningitis, misalnya dokter, perawat, dan petugas laboratorium.

Baca Juga : Baca Selengkapnya