Ini Tantangan Perkembangan Ekonomi Jatim di 2023, Deputi BI Malang Beber 4 Key Strategis Penguatan
Reporter
Anggara Sudiongko
Editor
Nurlayla Ratri
20 - Jan - 2023, 10:12
JATIMTIMES - Dalam perkembangan ekonomi Jawa Timur (Jatim) pada 2023, tak serta merta berjalan mulus. Terdapat beberapa tantangan yang harus dihadapi.
Kantor Perwakilan Wilayah Bank Indonesia (KPwBI) Malang membeberkan sejumlah tantangan yang harus dihadapi. Selain itu, KPwBI Malang membeber 4 kunci strategis dalam mendorong perkembangan ekonomi.
Baca Juga : Jokowi Sebut Februari Nanti, Turis China Bakal Ramai-Ramai Kunjungi Manado
Deputi Kepala Perwakilan BI Malang, Erwin Syafi'i menjelaskan, tantangan pada 2023 adalah ketidakpastian ekonomi dan keuangan global. Kondisi ekonomi global masih gloomy atau mengalami keburaman. Pasalnya, tengah terjadi eskalasi ketidakpastian global, tekanan inflasi global, peningkatan suku bunga, risiko resesi.
Kemudian wilayah domestik, ada konsolidasi fiskal, terjadi defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) semakin mengecil, termasuk adanya penurunan konsumsi pemerintah maupun investasi.
Dalam hal pembiayaan, khususnya terhadap sektor UMKM juga menjadi sebuah tantangan. Sebab, pembiayaan sektor UMKM masih terbatas.
"Kemudian juga bantuan sosial pemerintah tertentu juga sudah berkurang. Seperti BLT BBM, subsidi upah yang sudah tidak ada," paparnya beberapa waktu lalu.
Pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) dunia, pada 2021 sebesar 6,1 persen. Pada Januari 2023, International Monetary Fund (IMF) World Economic Outlook ( WEO) prediksi Januari 3,8 persen, April 3,6 persen, Juli 2,9 persen dan October 2,7 persen.
Untuk mendorong berlanjutnya pemulihan ekonomi Jawa Timur pada tahun 2023, diperlukan penguatan degan mengunakan langkah strategis. Terdapat 4 Key Strategies.
Pertama adalah Penguatan Peran Jawa Timur sebagai Lead Export Industri Manufaktur. Hal ini kemudian diharapkan bisa hilirisasi Agroindustri pada sektor pertanian, peternakan, perkebunan, perikanan.
Kemudian, meningkatkan utilisasi kawasan industri, termasuk KIH dan Kawasan Ekonomi Khusus(KEK). Meningkatkan ekspor ke negara-negara yang telah menjalin kerja sama perdagangan dengan Uni Eropa, Australia, Chile, Uni Emirate Arab; dan meningkatkan penggunaan LCS untuk transaksi perdagangan internasional.
Baca Juga : Baca Selengkapnya