Keluarga Mahasiswi UM yang Ditemukan Tewas Angkat Bicara, Ada Luka Tusukan dan Bekas Cakaran
Reporter
Hendra Saputra
Editor
A Yahya
26 - Dec - 2022, 02:39
JATIMTIMES - Pihak keluarga Diah Agustin Lestariningsih (18), mahasiswi Universitas Negeri Malang (UM) yang ditemukan tewas di kamar indekos Jalan Sumbersari, Kota Malang pada Kamis (22/12/2022) buka suara. Karena ada dugaan pembunuhan, dari luka diduga bekas tusukan di leher dan luka cakar di wajah korban.
Tante korban, Sufatmawati mengaku ada yang janggal dengan kematian keponakannya. Karena ia mendapati luka diduga bekas tusukan di leher dan luka cakaran di wajah korban. Untuk itu, pihak keluarga meminta agar jenazah korban diautopsi untuk mengetahui penyebab pasti kematian korban.
Baca Juga : Kenakan Headset, Pemuda di Malang Tewas Tersambar Kereta
Sufatmawati pun mengaku kaget dan heran dengan kematian keponakannya. Karena ia mengenal keponakannya sebagai sosok pendiam dan tidak memiliki musuh. Korban pun diketahui merupakan mahasiswi S1 semester I Jurusan Biologi UM yang masuk melalui jalur beasiswa bidikmisi.
“Dia anaknya pendiam, tapi anak pintar. Dia kuliah dengan beasiswa bidikmisi S1 jurusan Biologi UM. Dia masih semester 1 yang baru 4 bulan kuliah, masuk Agustus,” ucap Sufatmawati, Minggu (25/12/2022).
“Selama ini almarhum tidak pernah cerita soal masalah pribadi. Tapi sering komunikasi dengan keluarga sekedar perbincangan kabar dan aktivitas sehari hari,” imbuhnya.
Pada kasus ini, ia berharap polisi dapat mengusut kematian korban. Karena jika bicara motif kematian karena perampokan, korban juga disebut berasal dari keluarga kurang mampu.
“Padahal almarhum dari orang gak punya. Kalau mau dirampok apanya. Yang hilang setahu saya hanya handphone saja. Saya belum bisa ke kos karena ada garis polisi. Saya gak tau tabungan dari beasiswa itu hilang atau tidak,” ungkap Sufatmawati.
Sebelum ditemukan tewas di kamar kos, Sufatmawati mengaku bahwa korban masih sempat berkomunikasi dengan keluarga pada Rabu (21/12/2022) malam. Korban memberikan informasi bahwa hendak pulang ke kampung halaman di Ngawi dengan naik kereta api pada Kamis (22/12/2022) pagi.
“Komunikasi terakhir, dia (korban) bilang mau pulang jam 8 pagi dari Malang dan perkiraan sampai Ngawi jam 3 sore,” kata Sufatmawati.
Nahasnya, korban sudah tidak bisa dihubungi oleh keluarga sejak Kamis (22/12/2022) pagi. Padahal, kakak korban yang berada di Ngawi tetap berangkat ke stasiun untuk menjemput korban...