Ratusan Pedagang Tolak Keras Relokasi Pasar Larangan Sidoarjo
Reporter
Nur Hidayah
Editor
Dede Nana
20 - Dec - 2022, 02:10
JATIMTIMES - Ratusan pedagang yang berjualan di depan Pasar Larangan Sidoarjo menolak dipindah dan membongkar lapak. Mereka menghalangi petugas gabungan yang hendak membongkar lapaknya.
Dari pantauan JatimTimes, mereka yang menolak dipindah mayoritas adalah ibu-ibu pedagang. Ratusan pedagang tersebut berupaya menghalang-halangi petugas gabungan yang terdiri dari Satpol PP, Polisi, dan TNI. Sempat terjadi aksi saling dorong antara pedagang dengan petugas Satpol PP.
Baca Juga : Tiga Pelaku Curanmor Berhasil Dibekuk Polres Ngawi, Satu Dilumpuhkan Timah Panas
Banyak pedagang yang sempat menangis dan berteriak. Mereka tidak takut mati, tapi takut jika tidak dapat penghasilan sehari-hari. Mereka juga berteriak jika berdagang adalah mata pencaharian utama untuk menghidupi keluarga.
"Saya tidak takut mati, tapi saya takut tidak mendapatkan penghasilan. Anak saya makan apa?" ungkap salah satu pedagang buah di Pasar Larangan Aisyah (36), Senin (19/12/2022).
Aisyah mengaku tidak tahu apa rencana Pemkab Sidoarjo setelah merelokasi lapak pedagang di bagian depan Pasar Larangan. Para pedagang hanya mendapatkan sosialisasi bahwa pedagang yang menempati lapak di depan pasar larangan akan dipindah ke belakang.
"Kami tidak tahu persis lokasi yang di depan diperuntukkan apa. Kami hanya diberikan sosialisasi soal pemindahan," jelasnya.
Hal senada, Santi (37) pedagang yang menjual bumbu dapur juga menyampaikan, di bagian depan pasar Larangan itu mengatakan dirinya tidak ingin semua pedagang di depan pasar dipindah ke belakang.
“Kami bersama pedagang yang lain menolak pemindahan lapak. Karena di tempat yang baru belum layak ditempati sebagai pasar. Selain itu, jika menempati lokasi yang baru belum tentu ada pembeli. Karena lokasinya di belakang pasar Larangan,” katanya.
Sementara itu, ketua pedagang depan pasar Larangan Ahmad Yasin mengatakan bahwa jumlah pedagang di depan pasar Larangan ini menempati lokasi sudah puluhan tahun. Jumlah pedagang sekitar 200 orang. "Kami sebenarnya sudah diberikan sosialisasi pemindahan lokasi, namun kami tetap menolak. Karena lokasi yang baru berada di belakang pasar tidak layak," ucapnya.
Ia menambahkan bahwa semua pedagang tidak mau dipindah karena di lokasi yang baru juga sudah ada pedagang lain. Pedagang yang menempati lokasi baru itu juga mengancam pedagang depan pasar Larangan tidak mengizinkan menempati lokasi baru...