Lebih Dekat dengan Pasarean Pangeranan, Ada Makam Bupati Blitar Pemilik Pecut Samandiman yang Penuh Aura Mistis
Reporter
Aunur Rofiq
Editor
A Yahya
06 - Dec - 2022, 11:45
JATIMTIMES - Berakhirnya perang Jawa yang dipimpin Pangeran Diponegoro pada tahun 1830 turut menorehkan sejarah tersendiri bagi Kabupaten Blitar. Tepat pada 31 Desember 1830, pemerintah Hindia Belanda membentuk Kabupaten Blitar yang merupakan gabungan dari Kadipaten Hantang dan Kadipaten Srengat. Bergabungnya dua kadipaten ini membawa Blitar memulai era baru.
Jejak kebesaran Kabupaten Blitar era Hindia Belanda hingga awal kemerdekaan dapat ditemui di Pasarean Pangeranan. Pasarean Pangeranan adalah makam bupati-bupati yang pernah memimpin Kabupaten Blitar. Lokasi pasarean ini berada di Lingkungan Gebang, Kecamatan Sananwetan, Kota Blitar. Lokasi pasarean ini berada di sebelah timur Istana Gebang (rumah keluarga Presiden Soekarno).
Baca Juga : Genap 45 Tahun, BPJS Ketenagakerjaan Satukan Semangat Sejahterakan Pekerja
Pemimpin yang dimakamkan Pasarean Pangeranan ini di antaranya Bupati Blitar ke-2 KPH Warsokoesoemo (1866-1896), Bupat Blitar ke-3 KPH Sosrohadinegoro (1896-1917, dijuluki Kanjeng Jimat, pemilik pecut Samandiman), KPH Warsohadiningrat (1918-1942), Sarjono (Bupati Blitar ke-19) dan Siswanto Adi (Bupati Blitar ke-20).
Di pasarean ini juga ada makam Bupati Malang ke-4 R.A.A Soerioadiningrat dan R.M.H.T Brotodiningrat (Bupati Madiun 1954-1956). Serta makam Raden Kartowibowo (penulis buku Aryo Blitar dan Rampogan Macan).
“R.A.A Soeriodiningrat ini adalah menantu dari KPH Warsokoesoemo. Eyang Warso memiliki putri bernama RAy Soeryodiningrat, putrinya ini menikah dengan R.A.A Soeriodiningrat. Dari pernikahan ini, R.A.A Soeriodiningrat dan RAy Soeriodiningrat memiliki putri bernama RAy Harsojo yang kemudian dipundut garwo Bupati Madiun R.M.H.T Brotodiningrat,” kata Juru Kunci Pasarean Pangeranan, Harmono.
Aura mistis benar-benar terasa di tempat ini. Selain suasananya menenangkan berkunjung ke tempat ini sangat menarik, peziarah akan menjadi tahu jika Kabupaten Blitar memiliki keterkaitan erat dengan Mataram Islam khususnya Karaton Kasunanan Surakarta Hadiningrat dan Kadipaten Mangkunegaran. Istri kedua Bupati KPH Warsokoesomo yakni KRA Nataningroem adalah Putri Solo dari Mangkunegaran...