Dituding Sebarkan informasi Hoaks, Kantor Biro Media di Jember Digeruduk Wali Murid
Reporter
Moh. Ali Mahrus
Editor
Dede Nana
19 - Nov - 2022, 11:41
JATIMTIMES - Ratusan wali murid dan wali santri serta simpatisan dari pondok pesantren Nurul Chotib Al Qodiri di Desa Wringinagung, Kecamatan Jombang, Jember, Sabtu (19/11/2022) siang mendatangi kantor biro salah satu media di Jember.
Kedatangan massa dirumah B.AS yang juga dijadikan kantor biro salah satu media untuk klarifikasi terkait informasi yang disampaikan oleh B.AS kepada 4 oknum wartawan yang kemudian melakukan intimidasi kepada Kepala Sekolah SMK Nurul Chotib. Tak hanya itu juga melakukan pemberitaan yang tidak sesuai dengan fakta di SMK Nurul Chotib.
Baca Juga : Seluruh Desa di Kecamatan Turen Dipastikan Ikut Anugerah Desa Terbaik
Aksi warga ini dipicu oleh pemberitaan dari 4 media yang menulis, bahwa uang PIP (Program Indonesia Pintar) di lembaga tersebut ditahan oleh pihak sekolah dan tidak diberikan kepada siswa. Informasi ini disampaikan oleh B.AS kepada 4 oknum wartawan.
Sehingga 4 oknum wartawan mendatangi sekolah untuk melakukan klarifikasi. Namun saat oleh kepala sekolah diberi penjelasan, bahwa ada aturan di pondok pesantren, ke 4 oknum wartawan tidak mengindahkan bahkan melakukan intimidasi dan meminta kepada kepala sekolah untuk memberikan uang PIP senilai Rp 1 juta kepada siswa.
"Saya tidak tahu mas, tahu-tahu masuk ruangan saya empat orang mengaku wartawan. Kemudian mengintimidasi saya untuk membagikan langsung dana PIP kepada siswa atau santri. Karena saya takut, ya saya bagikan saja, " ujar Siti Maimunah Kepala Sekolah SMK Nurul Chotib kepada sejumlah wartawan.
"Ya saya ditekan mas, suruh membagikan dana PIP tersebut. Karena sudah banyak yang kembali ke pondok, saya berikan ke sebagian siswa yang masih ada di sekolah. Kebetulan ada sekitar delapan siswa penerima PIP yang masih ada di sekolahan," ungkap Siti Maimunah.
Padahal, menurut Maimunah, dana PIP tersebut sudah disampaikan ke group WhatsApp wali murid dan wali santri jauh sebelum kedatangan 4 oknum wartawan, jika dana tersebut akan diberikan kepada wali santri atau wali murid pada Sabtu hari ini.
“Kemarin saat 8 anak yang menerima uang PIP atas desakan dari 4 oknum wartawan kami minta kembali, karena akan diberikan kepada orang tuanya. Ternyata ada 4 anak yang uangnya sudah berkurang hingga mencapai Rp 450 ribu. Setelah saya tanya, katanya dipakai untuk keperluan pribadi dan sebagian buat bayar utang. Padahal dana itu untuk dana pendidikan,” jelas Maimunah...