Insiden di Kafe Direspons Polisi, Manajer Hexa Tulungagung Sampaikan Hal Ini

JATIMTIMES - Riuhnya soal kabar keributan saat live music di salah satu kafe di Tulungagung direspons polisi. Pada Selasa (15/11/2022) malam, polisi mendatangi Kafe Hexa yang berada di Jalan Soekarno-Hatta.

Kasat Reskrim Polres Tulungagung, AKP Agung Kurnia mengatakan kedatangan tim gabungan untuk melihat langsung kondisi kafe yang dikabarkan terjadi keributan yang dipicu pengaruh minuman keras.

Baca Juga : Wali Kota Sutiaji Ajak Anggota Linmas Cegah Paham Radikalisme Berkembang di Masyarakat

"Bersama tim gabungan, kami datangi TKP itu. Karena pemilik sudah mengakui belum punya izin, maka kita minta ditutup hingga izinnya keluar," kata AKP Agung, Rabu (16/11/2022).

Hingga saat ini, polisi masih melakukan monitoring dan mempelajari lebih lanjut terkait situasi yang terjadi di Kafe Hexa. "Prinsipnya, kalau memang ada dugaan pelanggaran pidana, kami akan proses. Misalnya, korban yang dilarikan ke rumah sakit akibat dugaan tindak kekerasan. Ini silakan lapor, pasti kami akan proses," ujarnya.

Kemudian, terkait peredaran miras, menurut Agung, hal itu bisa juga masuk dalam pidana yang masuknya ke satreskoba. "Tidak bisa digeneralisasi. Harus dilihat faktanya seperti apa," ucapnya.

Pemilik telah mengakui tidak atau belum punya izin untuk membuka usahanya. Dalam hal ini Agung menjelaskan, terkait perizinan, yang harus melakukan penindakan adalah dinas terkait atau satpol PP.

"Tidak boleh tumpang tindih. Semua harus dilihat tugas pokok dan fungsi masing-masing," ungkapnya.

Kembali ke keributan, dengan alasan ketertiban dan ketenteraman masyarakat, polisi meminta agar kafe ditutup hingga manajemen benar-benar mengurus perizinan dan menjamin kejadian serupa tidak diulang lagi.

Terpisah, General Manager (GM) Kafe Riyan mengatakan, tidak semua kabar yang berkembang selama ini benar. "Yang terjadi memang ada masalah, namun saat itu bisa kita selesaikan," ucapnya.

Baca Juga : Baca Selengkapnya