Wali Kota Sutiaji Ajak Anggota Linmas Cegah Paham Radikalisme Berkembang di Masyarakat
Reporter
Tubagus Achmad
Editor
A Yahya
17 - Nov - 2022, 01:48
JATIMTIMES - Wali Kota Malang Sutiaji mengajak 110 anggota Perlindungan Masyarakat (Linmas) di Kecamatan Blimbing untuk bersama-sama mencegah penyebaran paham radikal atau radikalisme berkembang di tengah masyarakat.
Ajakan itu disampaikan Sutiaji ketika memberikan pengarahan terhadap ratusan anggota Linmas dalam rangka kegiatan "Pencegahan paham Radikalisme dan Penanganan Konflik Sosial bagi Anggota Satgas Linmas se-wilayah Kecamatan Blimbing Tahun 2022" di Aula Kantor Kecamatan Blimbing, Rabu (16/11/2022).
Baca Juga : Dikelola Perumda Tulungagung, Eks Cafe Gorga Kini Jadi Coffee Shop, Ini Harapan Komisi C
Menurutnya, dengan perkembangan teknologi yang semakin pesat serta semakin mudahnya informasi beredar luas melalui media sosial atau platform lainnya, membuat penyebaran informasi paham radikalisme yang menyalahi falsafah negara akan semakin mudah dilakukan.
Orang nomor satu di lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Malang ini mengatakan, kemudahan mendapatkan informasi dari dampak kemajuan teknologi yang pesat ini juga harus disaring. Di mana penyerangan informasi merupakan tugas bersama, tidak terkecuali para nggota Linmas di masing-masing wilayah.
"Seorang Linmas harapannya juga teredukasi dan diberikan literasi berkaitan dengan masalah bagaimana penangkalan dan bagaimana faham-faham radikal di wilayah," ujar Sutiaji kepada JatimTIMES.com.
Alumni Pondok Pesantren (Ponpes) Bahrul Ulum Tambakberas Jombang ini menjelaskan, dengan banyaknya kos-kosan maupun kontrakan di Kota Malang, Sutiaji juga mengimbau kepada seluruh pemangku wilayah setingkat RT/RW serta anggota Linmas juga harus semakin cermat dalam memantau warganya.
Meskipun menurutnya untuk tempat kos-kosan utamanya yang paling banyak berada di kawasan Kecamatan Lowokwaru dan Kecamatan Klojen, kewaspadaan harus dilakukan di semua wilayah.
"Contoh saja yang (teroris) di Bumiayu, tempatnya justru yang tidak banyak (kos-kosan), itu yang justru harus diwaspadai. Karena tidak menutup kemungkinan justru mereka-mereka itu tumbuh subur. Ingat kan, ISIS dulu malah di wilayah Kedungkandang yang lepas dari perhatian kita," jelas Sutiaji...