Tangis Haru Warga Kherson Pecah Usai Putin Tarik Pasukannya dari Ukraina
Reporter
Mutmainah J
Editor
Nurlayla Ratri
14 - Nov - 2022, 09:12
JATIMTIMES - Rusia telah menarik pasukannya dari Ukraina, hal itu menandakan peperangan antara Ukraina dan Rusia telah usai.
Pada Jumat (11/11) lalu, Rusia telah menarik kembali lebih dari 30 ribu tentaranya di wilayah selatan.
Baca Juga : Guru Ngaji Presiden Jokowi Jadi Wakil Imam Besar Masjid Sheikh Zayed, Akan Diresmikan Hari Ini
Dengan ditariknya pasukan dari Kherson, Kherson kembali menjadi milik Ukraina. Hal itu disampaikan oleh Presiden Volodymyr Zelensky.
Setelah ada pernyataan dari Presiden Volodymyr Zelensky itu, warga Kherson menangis haru setelah Ukraina berhasil merebut wilayah tersebut dari Rusia.
Salah satu warga Kherson yaitu Svitlana Galak mengatakan ia sangat lega saat melihat tentara Ukraina.
"Saya tak tahu kapan Rusia tiba, tapi saya hanya tahu satu hal, kemarin atau lusa, saya melihat seorang tentara Ukraina dan saya merasa lega," ujar wanita berusia 43 tahun itu pada AFP.
"Akhirnya kami dibebaskan," sambung Galak.
Galak tinggal di arah barat laut Kherson yang direbut oleh pasukan Rusia tak lama setelah invasi dimulai.
Galak merupakan salah satu dari 180 ribu penduduk Pravdyne yang menjadi korban perang antara Rusia dan Ukraina.
Baca Juga : Hampir Semua Bisnis Dibagian Kawasan Uluwatu Bali Ini Gagal
Galak mengatakan saat perang itu berlangsung, putri sulungny menjadi korban saat serangan bom diluncurkan ke desanya.
"Saya tak senang orang Rusia ada di sini. Anak saya meninggal dunia (karena Rusia)," ujar Galak.
Tak hanya itu, suaminya Vektor juga pernah mengalami penganiayaan oleh tentara Rusia. Vektor dihentikan dan diminta untuk berlutut pada tentara Rusia itu.
Kaki dan tangannya juga diikat serta ia diancam dengan granat jika tidak menuruti perintah tentara Rusia itu.
"Rusia menghentikan saya dan memaksa saya untuk berlutut," ujar Viktor...