Disebut Polisi Bodoh dalam Tragedi Kanjuruhan, Kapolres Malang Diam Saja dan Minta Maaf
Reporter
Binti Nikmatur
Editor
Yunan Helmy
05 - Nov - 2022, 11:27
JATIMTIMES - Beredar video di TikTok yang menuai atensi dari warganet. Dalam video itu tampak korban tragedi Kanjuruhan yang menyampaikan unek-uneknya kepada Kapolres Malang AKBP Putu Kholis.
Dalam video berdurasi 2 menit 19 detik yang diunggah @memetmio itu, diduga video tersebut diambil saat berada di lokasi proses autopsi dua korban meninggal di Pemakaman Umum Desa Sukolilo, Kecamatan Wajak, Kabupaten Malang, Sabtu 5 November 2022.
Baca Juga : Berawal dari Aksi Ibu Rumah Tangga di Kediri, Tim Gabungan Bongkar Sindikat Uang Palsu
Dalam video itu tampak korban tragedi Kanjuruhan bernama Paidi alias Handoko asal Pasuruan meminta jawaban AKBP Kholis.
"Salah saya apa? Saya nggak melempar, saya nggak ke atas (masuk ke lapangan). Tolong itu yang bikin saya minta tolong. Saya dari Pasuruan. Tolong njenengan (Anda) jawab, salah saya apa?" kata Handoko.
"nggih, nggih (iya, iya). Kami minta maaf yang sebesar-besarnya," jawab AKBP Kholis.
Dijelaskan Handoko, sejak kejadian berdarah tragedi Kanjuruhan itu, anaknya tak bisa lagi sekolah. "Anak saya ngga bisa sekolah, Ndan. Anak saya sekarang nggak bisa sekolah. Ke mana pun saya cuma ingin satu, saya nggak bisa pulang. Anak saya nggak bisa sekolah. Anak saya nggak bisa apa-apa sekarang. Tolong Njenengan jawabaken, nopo salah kulo (Tolong Anda jawab apa salah saya)," pinta Handoko.
Menjawab pertanyaan itu, AKBP Kholis menundukkan kepalanya dan meminta maaf atas apa yang terjadi. "Nggak (iya), mohon dibukakan pintu maaf yang sebesar-besarnya. Nanti yang masih sakit kami infokan ke polda maupun ke polisi Pasuruan untuk dilakukan pengecekan secara berkala. Nuwun sewu, nuwun pangapunten (tolong, mohon maaf)," ungkap AKBP Kholis.
Namun Handoko masih saja menegaskan pertanyaan dirinya salah apa hingga kejadian ini menimpa dirinya. "Salah saya apa? salah saya apa itu, Ndan? Saya mohon Njenengan jawab. Saya duduk Ndan, di situ tembakannya, anak saya hilang. Bukti semua saya masih ada," ucapnya.
"Bapak nggak salah. Yang salah dari petugas kami," jawab AKBP Kholis.
"Nggak salah, itu bodoh, Pak," sahut perekam video menyela pembicaraan antara AKBP Kholis dengan Handoko.
Disebut petugas kepolisian bodoh dalam mengamankan tragedi Kanjuruhan, AKBP Kholis tetap diam sambil menundukkan kepala.
"Ini (kaki saya) masih ada pen-nya, saya nggak bisa apa-apa. Anak saya sekarang nggak bisa sekolah...