Terkait Banjir Tahunan, Ini Rekomendasi DPRD Lamongan untuk Eksekutif
Reporter
M. Nur Ali Zulfikar
Editor
Sri Kurnia Mahiruni
25 - Oct - 2022, 11:40
JATIMTIMES - Dalam beberapa pekan ini, Kabupaten Lamongan diguyur hujan dengan intensitas cukup tinggi. Akibatnya beberapa waduk dan sungai mulai penuh. Bahkan sebagian tanggul sudah jebol, karena tidak kuat menahan air yang meluap.
Melihat kondisi tersebut, anggota DPRD Gerindra Lamongan Fraksi Gerindra, Anshori, langsung ke lokasi tanggul sungai yang ambrol di Desa Pomahanjangan, Kecamatan Turi, Senin (24/10/2022).
Baca Juga : 8 Ribu Pengguna Keluhkan WhatsApp Down
"Kemarin kita cek ke lokasi tanggul kali Desa Pomahanjangan bersama pejabat kecamatan dan desa sekitar. Sebelum ke lokasi, kami terlebih dulu menyusuri kali, untuk melihat kali Dusun Jangan Desa Pomahanjangan ini," jelas politisi asal Desa Keben, Kecamatan Turi ini, Selasa (25/10/2022).
Dia mengungkapkan bahwa, banyak tanggul di lokasi lain yang berpotensi jebol, baik itu bekas tanggul yang pernah jebol maupun kondisi tanggul yang kurang kuat, kalau intensitas hujan tinggi.
"Kami khawatir tanggul kali jebol lebih parah, kalau sampai jebol lebih parah, petani Kepudibener dan Pomahanjangan akan terancam gagal panen, padahal ini satu-satunya harapan untuk menikmati hasil panen, setelah kemarin 6 bulan kebanjiran dan banyak mengalami kerugian akibat gagal panen ikan. Tadi kami jumpai ada 3 titik lokasi yang jebol, kami melihat langsung masyarakat Kepudibener dan Pomahanjangan kerja gotong royong memperbaiki tanggul," ungkap mantan aktivis hak asasi manusia ini.
Dari hasil cek lokasi dan dialog dengan petani, ujar Anshori, ada beberapa rekomendasi yang harus segera dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Lamongan.
Rekomendasi pertama, petani meminta nanti setelah panen ada perbaikan tanggul dari Dinas PU Sumber Daya Air (SDA) dan tadi ketika saya telfon, pihak dinas menyatakan siap untuk memperbaiki tanggul tersebut.
"Kesanggupan itu disaksikan Kepala Desa Pomahanjangan dan para petani. Mereka berharap setelah panen segera terealisasi, biar para petani tenang dalam bekerja, tidak khawatir tanggul jebol," tegasnya.
Sedangkan yang kedua, para kades dan petani meminta logistik untuk penanganan banjir, agar ditaruh di kecamatan, biar distribusinya lebih cepat dan memudahkan pengambilan apabila sewaktu-waktu ada kondisi darurat seperti tanggul jebol, mereka bisa segera mengambil di kantor kecamatan.
"Tadi kami sangat menyesalkan bantuan logistik dari BPBD seperti terpal, sak, bongkotan dan anyaman bambu sangat lambat...