PPLH Mangkubumi Ungkap Penyebab Bencana Tahunan di Tulungagung, 20 Ribu Hektare Hutan Rusak
Reporter
Anang Basso
Editor
A Yahya
15 - Oct - 2022, 02:41
JATIMTIMES - Pusat Pendidikan Lingkungan Hidup (PPLH) Mangkubumi Tulungagung prihatin. Pasalnya, 20.000 hektare hutan di Tulungagung diketahui mengalami kerusakan dalam skala luas.
Akibatnya, kerusakan ini menjadi penyebab bencana alam tahunan di Tulungagung.
Baca Juga : Keluhkan Jalan Rusak, Warga Karanganom Tanam Pisang
Juru Kampanye Hutan PPLH Mangkubumi, Munif Rodaim mengatakan, hutan di kawasan selatan Kabupaten Tulungagung itu rusak dan berakibat kehilangan fungsinya untuk menyerap air permukaan.
Deferotasi dan degradasi hutan yang mencapai 20 ribu hektar ini masih terus mengakibatkan bencana banjir yang terus meningkat tiap tahunnya.
"Beberapa hari ini, Tulungagung selatan dikepung bencana banjir yang mengakibatkan rusaknya infrastuktur dan rumah warga," kata Munif, Jumat (14/10/2022).
Lanjutnya, akar masalahnya menurut PPLH Mangkubumi adalah perubahan bentang alam, selain itu dipicu curah hujan yg tinggi.
"Hutan yang fungsinya sebagai penyerap air permukaan kedalam tanah sudah tidak efektif karena hutannya mengalami deforetasi, selain itu topografi di wilayah Tulungagung selatan yang berbukit atau pada ketinggian yang tidak sama," ujarnya.
Jauh sebelum ada proyek Jalur Lintas Selatan (JLS), data yang diperoleh PPLH Mangkubumi, hutan Tulungagung pasca reformasi sampai sekarang tidak lebih baik.
"Malah makin gundul atau terbuka," ungkapnya.
Luas kawasan hutan Negara yang berada di Kabupaten Tulungagung sekitar 39.071,2 Ha ribu Hekyar.
"Berdasarkan data yang kami olah dan analisis setidaknya seluas 20 ribu Hektar mengalami deforestasi dan degradasi yang disebabkan karena illegal logging pasca reformasi yang tidak kunjung dipulihkan," jelasnya.
Selain itu, alih fungsi hutan untuk sektor pertanian, kebun dan pertambangan serta pembangunan infrastruktur jalan dan lain sebaginya.
Baca Juga : Baca Selengkapnya