Guru Besar Pertama Ilmu Geofisika UB Beberkan Potensi Geotourism di Malang Selatan
Reporter
Tubagus Achmad
Editor
Nurlayla Ratri
14 - Oct - 2022, 09:23
JATIMTIMES - Guru besar pertama dalam Bidang Ilmu Geofisika Kebencanaan dan Eksplorasi Sumber Daya Alam Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA) Universitas Brawijaya (UB) Prof Drs Adi Susilo MSi PhD membeberkan potensi geotourism di wilayah Kabupaten Malang, tepatnya di kawasan Malang Selatan.
Adi menjelaskan, di kawasan Malang Selatan memiliki potensi geotourism yang tinggi. Di mana kawasan Malang Selatan memiliki dua jenis batuan yang tercipta dari gugusan gunung berapi dan lautan dari belasan hingga puluhan juta lalu.
Baca Juga : Bupati Launching Parduta, Aplikasi Buat Kenalkan Pariwisata Tulungagung ke Kancah Internasional
"Jadi selatan itu dulunya laut tetapi di situ juga ada gugusan gunung api," ujar Adi kepada JatimTIMES.com, Jumat (14/10/2022).
Menurutnya, terdapat beberapa cara untuk mengetahui sebuah kawasan tersebut berasal dari gugusan gunung api maupun lautan. Salah satunya dengan melihat jenis, warna dan bentuk batuan yang berada di wilayah tersebut.
"Kalau batuan di situ batu hitam, itu berarti gunung api. Kalau di daerah tersebut batunya batu putih atau batu kapur itu berarti dulunya adalah laut," terang Adi.
Adi pun bercerita, ketika dirinya melakukan penelitian ke kawasan Malang Selatan, tepatnya di Gunung Perkul, di selatan Kecamatan Gedangan, ternyata kawasan tersebut merupakan gugusan gunung api. Karena di puncak gunung terdapat batuan beku atau batuan hitam.
"Sekitar 19 sampai 20 juta tahun yang lalu terjadi itu. Kalau gunung api yang di utara, ini kan mudah, mungkin 4 sampai 5 juta tahun yang lalu (terjadi)," tutur Adi.
Selain itu, beberapa Pantai di Malang Selatan juga dulunya merupakan gugusan gunung api. Salah satunya Pantai Banyu Anjlok. Di mana di pantai tersebut terdapat batuan beku atau batuan hitam besar yang menandakan di lokasi tersebut merupakan gugusan gunung api.
Adi menjelaskan, air yang berasal dari kawasan bekas gugusan gunung api, maka air tersebut cenderung segar. Sedangkan air yang berasal dari kawasan batuan kapur jika direbus di panci akan meninggalkan kerak pada panci.
Lebih lanjut, Adi pun memberikan patokan kawasan yang masuk dalam kawasan batuan hitam dan batuan kapur, yakni di Kali Lesti...