Dinkes Kabupaten Malang Lakukan Pendalaman, Begini Riwayat Rusdi Aremania Asal Probolinggo Sebelum Tinggal di Stadion Kanjuruhan
Reporter
Ashaq Lupito
Editor
Sri Kurnia Mahiruni
13 - Oct - 2022, 07:58
JATIMTIMES - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Malang, terpantau sudah mengerahkan beberapa tim khusus untuk memberikan pendampingan psikis terhadap Rusdi.
Setelah sempat menolak untuk mendapatkan pendampingan, kini Aremania asal Probolinggo tersebut dikabarkan sudah dibawa ke salah satu pondok pesantren.
Baca Juga : Pernyataan Gas Air Mata Tak Mematikan, Direspons Keras oleh Arteria Dahlan
"Itukan kemarin saya dapat kabar, terus langsung saya suruh Puskesmas Kepanjen itu bergerak ke arah Patung Singa itu," kata Kepala Dinkes (Kadinkes) Kabupaten Malang Wiyanto Wijoyo, saat dikonfirmasi Kamis (13/10/2022).
Namun, dijelaskan Wiyanto, saat hendak dibawa untuk mendapatkan pendampingan psikis pada Selasa (12/10/2022), Rusdi dikabarkan sempat menolak ajakan petugas gabungan dari Puskesmas Kepanjen, kepolisian, TNI, hingga Pemerintah Kecamatan Kepanjen.
"Kemarin kami juga berkoordinasi dengan pihak Koramil dan Polsek sama kecamatan sudah ke sana. Tapi anaknya lari, takut. Sempat tidak bisa dibawa ke Puskesmas. Padahal Puskesmas sudah siap untuk memberikan pendampingan medis maupun psikis," jelasnya.
Sebagaimana yang sudah diberitakan, Rusdi diduga mengalami trauma dan depresi pasca tragedi Kanjuruhan. Sebab, semenjak insiden pada Sabtu (1/10/2022) lalu, remaja 17 itu memilih tinggal di Stadion Kanjuruhan. Alasannya, dia ingin menemani tiga orang temannya yang sudah meninggal dunia akibat tragedi Kanjuruhan.
Bahkan, untuk bertahan hidup di Stadion Kanjuruhan, remaja belasan tahun itu sampai menjual handphone miliknya. "Itu namanya (gangguan) psikis. Dia itu karena gak punya uang jual handphone untuk bertahan hidup," jelasnya.
Di sisi lain, Wiyanto mengaku sudah berkoordinasi dengan beberapa pihak terkait yang ada di Probolinggo, termasuk ke pihak kepolisian setempat. Tujuannya untuk mengorek identitas dan riwayat Rusdi.
"Sudah dihubungkan ke Probolinggo, bahwa anak ini memang terbiasa begitu. Keluar, hilang itu tidak dicari, karena orang tuanya meninggal. Menurut informasi yang dari Probolinggo, dia ini yatim piatu," terangnya.
Baca Juga : Komisi B Surabaya Minta Camat dan Lurah Pantau Warga MBR Tak Tersentuh Bansos
Sementara itu, dari penelusuran Jatim Times, Rusdi pada Rabu (12/10/2022) malam sekitar pukul 18.30 WIB, sudah dibujuk oleh perwakilan Aremania. Petugas sampai harus merayu dengan memberikan minum es degan dan makanan kepada Rusdi yang terlihat kelaparan...