Pemkot Kediri Telah Atur Strategi Pengendalian Harga Komoditas
Reporter
Bambang Setioko
Editor
A Yahya
06 - Oct - 2022, 12:27
JATIMTIMES - Hadapi imbas penyesuaian bahan bakar minyak, Pemkot Kediri bersama Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) telah menyiapkan strategi guna mengendalikan angka inflasi Kota Kediri pada Bulan September. Sebelumnya, Lilik Wibawati, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Kediri memaparkan tingkat inflasi Kota Kediri Bulan September sebesar 1,36%. Angka tersebut diketahui masih berada di bawah inflasi Jawa Timur yakni sebesar 1,41%.
Ia juga menyebutkan terdapat sepuluh komoditas utama penyumbang inflasi, antara lain: bensin menyumbang inflasi sebesar 1,255%; upah asisten rumah tangga sebesar 0,104%; beras sebesar 0,085%; cabai rawit sebesar 0,031%; angkutan antarkota sebesar 0,031%; solar sebesar 0,030%; kontrak rumah sebesar 0,022%; bahan bakar rumah tangga sebesar 0,012%; tarif kereta api sebesar 0,011%; dan tahu mentah juga menyumbang inflasi sebesar 0,008%.
Baca Juga : Prodamas Berhasil Perbaiki Lingkungan Kelurahan Ringinanom
Di samping itu, terdapat pula sepuluh komoditas yang menghambat inflasi, antara lain: emas perhiasan menyumbang deflasi sebesar -0,072%; cabai merah sebesar -0,048%; daging ayam ras sebesar -0,047%; tomat sebesar -0,023%; bawang merah sebesar -0,047%; kubis sebesar -0,012%; terong sebesar -0,012%; telur ayam ras sebesar -0,008%; bawang putih sebesar -0,006%; serta jagung manis juga menyumbang deflasi sebesar -0,004%.
“TPID sudah menyiapkan upaya-upaya dalam mengendalikan harga-harga di pasaran, di antaranya melalui kegiatan operasi pasar seperti yang telah dilakukan seminggu yang lalu, Pemkot Kediri telah menggelontorkan beras sebanyak 12 ton. Selain beras juga telah pernah menyediakan 1,2 ton telur. Itu merupakan bentuk intervensi Pemkot Kediri kepada komoditas tertentu,” jelas Lilik, Senin (4/10). Di samping mengadakan operasi pasar, TPID Kota Kediri juga semakin menguatkan sinergitas dalam upaya pengendalian inflasi...