Duh, Warga Gresik Ini Mengadu Jadi Korban Bisnis Trading Berkedok Investasi, Kerugian Capai Miliaran
Reporter
Syaifuddin Anam
Editor
Yunan Helmy
28 - Sep - 2022, 11:33
JATIMTIMES - Belasan orang di Kabupaten Gresik diduga menjadi korban bisnis trading foreign exchange (forex) yang berkedok investasi. Tak tanggung-tanggung, kerugian yang mereka alami mencapai miliaran.
Salah satu korban, Muhammad Rosyid, mengaku awal mula dirinya mengikuti investasi bisnis trading karena tergiur tawaran keuntungan yang menjanjikan dengan profit besar dan risiko rendah.
Dirinya bersama kelompoknya pun telah menyetor dana sebesar Rp 365 juta. Awalnya, setiap profit, dia diberi komisi sesuai persentase dalam perjanjian. Sehingga dia percaya begitu saja karena lancar, tentu sangat menggiurkan.
Bisnis trading forex, lanjut Rosyid, dijalankan oleh seorang bernama Rachmad Rofik, warga yang tinggal di Desa Sekapuk, Kecamatan Ujungpangkah. Dia merupakan salah satu komisaris di PT Wisefx.
"Awalnya sesuai janjinya, misal dapat 20 juta, trader dapat 30 persen, dan pemilik modal 70 persen, lalu baru kami bagikan ke kelompok saya," jelasnya.
Namun, lambat-laun, Rofik mulai tidak transparan dalam pengelolaannya. Bahkan, tidak ada pembagian profit sejak beberapa bulan. Dia pun mulai menaruh curiga jika ternyata ditipu.
Beberapa kali dirinya mendatangi rumah Rofik untuk meminta kembali modalnya. Bukan uang yang diterima, malah mendapatkan caci maki.
"Kita pernah ke rumahnya malah dimarahi. Langkah sebenarnya ingin kekeluargaan. Itu bukan uang saya saja, ya uang istriku, mertua, dan orang-orang," kata Rosyid.
Jika tidak ada iktikad baik dari Rofik mengembalikan uangnya, dia bersama kelompok dan korban yang lain akan membawa ke jalur hukum. "Akan kami laporkan," imbuhnya.
Korban lain, Ega mengaku tergiur dengan tawaran Rofik bahwa profit yang akan didapatkan istiqomah. Sedangkan risikonya sangat rendah. Alhasil, bersama istrinya Ummu Shofiyah, Ega lantas menginvestasikan uang ratusan juga kepada Rofik.
"Totalnya Rp750 juta. Bahkan tambah 10 persen atau Rp75 juga untuk biaya lisensi software," katanya.
Sayangnya, Ega hanya memakan janji manis Rofik. Dalam beberapa bulan tidak menerima profit apapun sesuai yang ditawarkan. Ega bersama para korban yang lain habis kesabaran.
Mereka ramai-ramai mendatangi kantor Pemerintah Desa (Pemdes) Sekapuk pada Jumat (23/9)...