Gubernur Khofifah Ajak Akademisi dan Praktisi Komunikasi Perang Melawan Ujaran Kebencian
Reporter
M. Bahrul Marzuki
Editor
Nurlayla Ratri
23 - Sep - 2022, 04:04
JATIMTIMES- Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengajak akademisi dan praktisi komunikasi turut memerangi ujaran kebencian dan perundungan yang semakin marak akhir-akhir ini.
Menurutnya, fenomena ujaran kebencian dan perundungan sudah menjadi trend global diseluruh dunia, yang terus mengalami peningkatan kasus.
Baca Juga : 3 Skenario Menpan-RB Hapus Tenaga Honorer Tahun 2023
Kemajuan teknologi yang sangat pesat, termasuk media sosial, kata Khofifah, juga menjadi pemicu, semakin mudahnya seseorang dalam menyebarluaskan berbagai informasi termasuk ujaran kebencian dan melakukan aksi perundungan.
"Yang perlu dikhawatirkan dalam konteks ujaran kebencian ini adalah dampaknya dimana masyarakat rentan termakan isu-isu yang bisa menimbulkan kekerasan, perpecahan, dan konflik," ungkap Khofifah saat pelantikan Pengurus Pusat Asosisasi Pendidikan Tinggi Ilmu Komunikasi (ASPIKOM) periode 2022-2025, dan Seminar Nasional di Auditorium Dian Universitas Ciputra Surabaya, Kamis (22/9) malam.
"Sedangkan dalam kasus perundungan akan menyebabkan tekanan sosial, stress, trauma, bunuh diri pada korban dan juga berpotensi membunuh orang lain," tambahnya.
Khofifah menyebut, ujaran kebencian yang banyak bertebaran di media sosial bertolak belakang dengan konsep kesantunan berbahasa, sama hal nya dengan etika berkomunikasi.
Kebebasan di media sosial, lanjut Khofifah, menjadi penyebab individu tidak merasa takut melakukan aksi ujaran kebencian di suatu postingan atau berita. Anonimitas yang disediakan platform media sosial juga menyebabkan banyak orang merasa aman saat melakukan aksi tersebut.
"Tidak sedikit yang menghujat, menghina, dan mencaci maki berdalih sebagai bentuk kritik. Parahnya lagi, komentar negatif tersebut dilakukan demi mendapatkan like, terlihat keren, atau mengikuti tren, tanpa mengetahui apa yang terjadi dan inti permasalahannya," imbuhnya.
Maka dari itu, Khofifah menyampaikan bahwa perang melawan ujaran kebencian dan perundungan adalah sebuah pekerjaan besar bersama. Masyarakat, harus terus diedukasi bagaimana cara menggunakan media sosial dengan bijak.
Baca Juga : Baca Selengkapnya