Pantau Dampak Kenaikan BBM, Gubernur Jatim Sidak Nelayan dan Pedagang di Lamongan
Reporter
M. Nur Ali Zulfikar
Editor
A Yahya
07 - Sep - 2022, 02:53
JATIMTIMES - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa melakukan sidak persediaan solar nelayan di Kecamatan Brondong, dan memastikan harga kebutuhan di Pasar Babat, Selasa (6/9/2022).
Ketua PP Muslimat NU itu, khawatir ada imbas dari kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi seperti pertalite dan solar sejak 3 September 2022 terhadap akan naiknya berbagai harga kebutuhan termasuk kebutuhan pokok.
Baca Juga : Prodi HTN Tampil Beda, Gelar Open House di DPRD Kota Malang
Didampingi Bupati Lamongan Yuhronur Efendi, Gubernur Khofifah berdialog dengan nelayan di SPBU Brondong. Para nelayan tidak begitu mempermasalahkan kenaikan harga, asalkan persediaan BBM jenis solar bagi nelayan di Pelabuhan Perikanan Nusantara Brondong selalu tersedia, alias tidak ada kelangkaan.
“Yang ingin kami pastikan di sini adalah stok solar untuk nelayan aman. Untuk nelayan itu termasuk PSO, Publik service obligation, meski solar mengalami kenaikan yakni dari harga Rp 5.150 menjadi 6.800 sejauh ini kami bertemu dengan nelayan permintaannya yang penting stoknya aman,” ungkap mantan Menteri Sosial Republik Indonesia ini.
Guna memastikan distribusi BBM lancar, Pemerintah Provinsi Jatim telah melakukan koordinasi dengan Polda Jatim dan Kodam V untuk menjaga proses distribusi BBM aman dan lancar ke seluruh wilayah di Jawa Timur.
Saat sidak harga bahan pokok di Pasar Babat Lamongan, Khofifah melihat kenaikan harga kebutuhan pokok masih tergolong terkendali, meski ada beberapa kenaikan bahan pokok akibat kenaikan harga BBM.
“Tadi saya sudah melihat sendiri, ada beberapa kenaikan bahkan mengalami penurunan harga seperti telur cenderung menurun di angka Rp 28 ribu, daging ayam ada kenaikan sebesar Rp 4.000 di atas HET, bawang merah dan bawang putih relative stabil yakni antara Rp 22 hingga 25 ribu perkilo, daging sapi masih standar di harga Rp 110 ribu dan cabai di kisaran harga Rp 60 hingga 65 ribu rupiah,” terangnya.
Untuk mengantisipasi kenaikan harga tersebut, Khofifah mengajak para emak-emak untuk tidak panic buying, dimana perlunya manajemen sebaik mungkin antara mengutamakan kebutuhan daripada keinginan.
Baca Juga : Baca Selengkapnya