Heboh, KPA Ungkap 319 Remaja di Tulungagung Terinfeksi HIV
Reporter
Anang Basso
Editor
Nurlayla Ratri
05 - Sep - 2022, 11:40
JATIMTIMES - Komisi Penanggulangan Aids (KPA) Kabupaten Tulungagung merilis data terbaru remaja di wilayah tersebut yang terinfeksi HIV. Mirisnya, ratusan remaja terkonfirmasi telah terpapar human immunodeficiency virus (HIV) yang merupakan virus perusak sistem kekebalan tubuh.
Psikolog yang juga menjabat Sekretaris I Komisi Penanggulangan AIDS, Ifada Nur Rohmaniah mengungkapkan dari ratusan remaja tersebut sebanyak 59 kasus masih berusia pelajar atau sekitar 15-19 tahun.
Baca Juga : Diduga Akibat Putus Cinta, Pria di Tulungagung Akhiri Hidupnya Secara Tragis
"Beberapa waktu yang lalu disebutkan usia 15-19 tahun (penderita HIV) sejumlah 59 kasus usia pelajar. Namun ketika berbicara rentang remaja usia 20-24 tahun, ada sebanyak 260 kasus. Sehingga total temuan kasus secara akumulasi program tahun 2006-2022 sebanyak 319 kasus remaja yang terinfeksi HIV," kata Ifada, Senin (05/9/2022).
Lanjutnya, perkembangan remaja yang sudah seksual aktif memang tak nampak. Penambahan kasus juga terbilang senyap. Terlebih, program penanggulangan HIV dan AIDS secara intensif dilakukan di kelompok risiko tinggi atau populasi kunci agar melindungi penularan dari HIV secara umum ke masyarakat luas.
"Remaja yang sudah seksual aktif (sudah berhubungan seksual) kurang, bahkan tak memahami risiko tentang kesehatan reproduksi. Selain kehamilan, ada risiko infeksi menular seksual, HIV dan AIDS dan kanker servic," ujarnya.
Edukasi atau pendidikan seksual sebagai ranah pencegahan, menurut Ifada memang belum merata. Temuan di 19 kecamatan di wilayah Kabupaten Tulungagung, pada remaja yang positif HIV perlu menjadi perhatian bahwa ada realitas sosial seperti ini.
"Pencegahan dan penanganan HIV dan AIDS ini bisa minum Anti Retroviral Virus agar tetap hidup sehat dan produktif," ungkapnya.
Ifada menyebut, dengan temuan ini Pemerintah Kabupaten Tulungagung melalui Komisi Penanggulangan AIDS bersama Dinas Kesehatan terus bergerak bersama LSM yang konsen di bidang pencegahan HIV dan AIDS.
"Terobosan aktifnya penanggulangan AIDS, agar segera bisa ditangani dan ODHA(orang dengan HIV dan AIDS) terus bisa sehat dan produktif. Ini bentuk tanggung jawab pemerintah, perlu adanya perluasan keterlibatan berbagai pihak berbagai elemen masyarakat," jelasnya.
Dalam perspektif psikologis, Ifada menjelaskan alasan remaja berhubungan seks terlalu dini adalah adanya faktor ruang kosong atau hampa dari figur orang tua...